Suasana malam ini sudah agak sepi, karena sudah tengah malam. di tengah perjalanan, Gara memberhentikan motornya ke sebuah minimarket. ia mematikan mesin motornya dan membuka helm yang ia pakai.
"Mau ikut masuk kedalem, za?" Tanya Gara.
Rupanya Rafa sudah mengantuk. terlihat dari matanya yang sayup membuka dan menutup.
"Engga." Balas Rafa dengan mata mengantuk.
Gara tersenyum, lalu mengusak pelan rambut Rafa.
"Gua beli dulu ke dalem sebentar, disini aja." peringat Gara.
Rafa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dengan mata terpejam. milkshake mangga miliknya sudah habis dijalan sebelum ke minimarket ini.
Gara langsung masuk kedalam minimarket. ia membeli banyak cemilan, minuman bersoda, kopi kaleng, mie instan, dan lainnya. setelah selesai ia pun berjalan ke kasir.
Suasana minimarket sepi, karena sudah tengah malam. pembeli saat ini juga hanya Gara seorang.
"Totalnya 978 ribu mas." Ujar sang kasir wanita dengan malu-malu.
Gara langsung mengeluarkan dompetnya dan mengambil kartu miliknya. sang kasir pun segera melakukan pembayaran.
"Ini mas, terimakasih sudah berbelanja disini. lain kali kesini lagi ya." Ujar kasir itu lagi.
Gara hanya berdehem dengan wajah datarnya.
saat ia ingin keluar, kasir itu kembali bersuara.
"Masnya udah punya pacar?" Tanya sang kasir dengan malu-malu sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya.
Gara semakin berekspresi datar. lalu tanpa menjawab pertanyaan sang kasir, ia keluar dari minimarket itu. Rafa lebih penting pikirnya.
Gara pun membangunkan Rafa pelan, dan meminta tolong untuk memegang sisa jajanan tadi. Rafa yang mengantuk hanya mengiyakan saja. toh, sisa jajanannya tak terlalu banyak.
Belanjaannya tadi Gara gantungkan ke stang motornya, lalu ia kembali memakai helmnya dan menghidupkan mesin motornya. ia menaruh tangan Rafa untuk memeluk perutnya dan langsung tancap gas mengantarkan Rafa pulang.
Sesampainya di rumah Rafa, Gara memberhentikan motornya. lalu membuka helm nya juga helm Rafa dan menurunkan nya. Rafa menguap, dengan mata sayup yang kentara.
"Makasih ya Gar, hoamm...gue bahagia banget hari ini. tapi gue ngantuk hehehe. gue masuk duluan ya?" Ujar Rafa.
Gara baru tau. jika Rafa sedang mengantuk, anak itu kadar keimutannya semakin menambah.
Gara terkekeh, tapi ia menahan lengan Rafa yang ingin masuk kedalam rumahnya.
"Apa lagi?" Tanya Rafa.
Gara menyerahkan plastik besar berisi belanjaannya tadi kepada Rafa, yang membuat Rafa mengerutkan dahi nya.
"Buat lo." Ujar Gara.
Rafa ingin mengembalikannya, tapi Gara sudah berlari keatas motornya.
"Gua pulang ya, za. sleep well, sweet dream. besok gua jemput, sekalian ngasih kabar balikin motor lo." Ucap Gara.
Rafa mengangguk-anggukkan kepalanya. lalu masuk kedalam rumahnya.
Gara terkekeh, lalu pergi meninggalkan rumah Rafa dengan kecepatan tinggi.
Sampai didalam rumahnya, Rafa menaruh belanjaannya itu, ralat belanjaannya Gara ke atas meja makan juga tas nya. setelahnya ia langsung pergi ke kamar dan tertidur pulas tanpa membersihkan dirinya dulu.
_____________
_____________
_____________Matahari telah terbit di ufuk timur. suara ayam berkokok membangunkan seorang pemuda yang masih nyaman tertidur diatas kasurnya.
Rafa bangun dari tidurnya, ia meregangkan otot-otot tubuhnya dan memukul mukul pelan mulutnya. ia mengucek pelan matanya lalu melihat kearah jam. jam enam pagi, masih ada satu setengah jam lagi sebelum gerbang sekolah nya ditutup oleh pak Adun. ia mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi yang ada di dalam dapurnya. di dalam kamarnya tak ada kamar mandi, jadi ia harus ke dapur jika ingin mandi atau hal lain.
Sesampainya di dapur, ia melihat dua plastik besar di atas meja makan. ia menghampiri nya dan membuka isinya. mulai dari plastik yang lebih kecil. isinya ialah sisa jajanan semalam yang ia ia beli bersama Gara. ada seblak, roti bakar, cumi bakar, dan takoyaki. karena lapar, ia pun memakannya. untungnya masih enak walaupun sudah dingin.
Lanjut ke plastik yang besar, ada banyak cemilan,minuman, sarden, sereal, susu, roti tawar beserta selainya, dan masih banyak lagi. tapi yang membuatnya lebih salah fokus adalah lembaran-lembaran uang pecahan seratus ribu yang ada disitu. ada sekitar 10 lembar. yang artinya, ada uang nominal 1 juta didalam plastik itu.
Rafa kaget, lalu menatap lembaran-lembaran uang tersebut. ia pikir, ini adalah uang Gara yang tidak sengaja terjatuh ke dalam plastik belanjaan semalam. jadi, ia akan mengembalikan uang itu ke Gara nanti. ia bukan orang yang serakah dan tidak jujur. diberi belanjaan sebanyak ini dan traktiran jajan oleh Gara membuatnya sangat bersyukur. masa ia tega menipu dan membohongi setelah diberi ini itu oleh Gara. maaf saja, walaupun ia miskin, bukan berarti ia dengan mudah mengambil barang atau uang yang bukan miliknya.
Setelah acara bongkar belanjaan itu, Rafa pun menata terlebih dahulu belanjaan itu kedalam lemari makannya. lalu lanjut mandi. mood pagi harinya kini sedang baik. karena ia tak perlu pusing memikirkan akan sarapan dengan apa. sebab, ada sisa jajanan semalam yang membuat ia kenyang.
Hanya sekitar 5 menit, Rafa keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit apik di pinggang nya. ia berjalan meninggalkan dapur dan masuk ke kamarnya untuk memakai seragam sekolahnya.
Selesai memakai seragamnya, ia berkaca sebentar di cermin kamarnya sambil menyisir rambut dan memberi sedikit minyak rambut agar rambutnya tidak kaku. walaupun minyak rambut nya hanya minyak rambut 5 ribuan, tapi yang penting bisa membuat penampilan rambutnya jadi lebih baik. utamakan fungsi, bukan gengsi.
jam menunjukkan pukul tujuh lewat 15. sial, lima belas menit lagi gerbang sekolahnya ditutup. pasti karena ia terlalu bersemangat men 'unboxing' belanjaannya.
Rafa dengan terburu-buru memakai sepatu sekolahnya dan mengambil tasnya. ia berjalan ke ruang tamu untuk mengambil motornya. tapi ia baru ingat, motornya dibawa oleh teman Gara. sekarang ia jadi pusing. ia bergegas keluar dari rumahnya dan menguncinya. Rafa terkejut, Gara sudah stay dirumahnya dengan setelan seragam SMA lengkap dengan helm hitamnya.
"Kok? lu kapan datangnya anjir, gue ga denger." Ujar Rafa.
"Baru aja." Saut Gara.
Ia berbohong, ia sudah sedari jam 6 pagi tadi berada disitu. tapi ia tak mau memainkan gas motornya atau mengklakson Rafa agar sang empu keluar. ia lebih memilih menunggu Rafa sendiri yang keluar. toh jika ia telat karena mengantar Rafa bukan masalah. orang memang ia sudah biasa bolos. biasa, karena ia anak pemilik sekolah. ia jadi bebas mau ngapain aja.
Rafa berlari kecil menghampiri Gara, lalu merogoh saku celananya dan memberikan 10 lembar pecahan uang seratus ribu itu ke Gara.
Gara menaikkan satu alisnya.
Rafa menghela nafas.
"Uang lu, ga sengaja jatoh ke dalem belanjaan yang udah lu wakafin ke gue." Jelas Rafa.Gara menggeleng. lalu mendorong tangan Rafa yang berisi 10 lembar uang pecahan seratus ribu itu.
"Buat lo dari gua, itung-itung gua bayar denda karena ga mulangin motor lo."
TBC
Done ya double up nyaa, jangan lupa banyakin vote sama komennya kak:) biar guanya makin semangat. minta bantuannya ya? love uuu^^^
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARA [ON GOING]
Randomdicintai? itu adalah part yang paling dinanti oleh banyaknya manusia, tak terkecuali oleh Rafa. seorang pemuda nakal yang suka akan kekacauan dan kebebasan. dia tak pernah menyangka, akan dicintai sebegitu besarnya oleh seseorang yang bahkan belum l...