Jangan menunda-nunda suatu pekerjaan. Alangkah baiknya di lakukan dengan lambat tapi tercapai daripada berdiam diri tanpa melakukan apapun.
_Zeno
Berbuatlah kebaikan walaupun hanya sebutir biji jagung
_Dinda
Zeno menyeka wajahnya dengan handuk, dirinya baru saja selesai mandi jam 10 malam. Bukan karena trader melainkan baru pulang dari rumah Reno setelah kunci motornya berhasil di temukan."Ganteng juga gw, " Zeno memegang pipinya sendiri sambil bercermin, "Tapi ngenes, jomblo" lanjutnya cemberut berjalan menuju kasur hendak tidur.
Saat merebahkan tubuhnya di kasur dan menatap langit-langit kamar bayangan memori tadi sore berputar di pikirannya. Kejadian di mana Zeno tersandung dan tidak sengaja memeluk Dinda.
"Tapi empuk, hangat lagi" ucap Zeno tanpa sadar, "Tunggu, mikir apaan gw barusan?" Zeno mengusap wajahnya frustasi lalu memilih posisi yang nyaman untuk tidur.
5 menit berlalu
Sudah hampir 5 menit Zeno kluntang-kluntung di tempat tidur dan tidak menemukan posisi ternyaman. Zeno hanya ingin tidur lebih cepat tanpa memikirkan apapun, tapi kenapa otaknya tidak bisa di ajak untuk kerja sama dan berhenti memikirkan kejadian tadi sore.
"Bodolah" akhirnya Zeno mengambil HP dan memainkannya sejenak. Tik tok adalah aplikasi yang Zeno buka pertama kali.
Scrolling demi scroll sudah terlewatkan, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Zeno masih belum ingin mematikan ponselnya.
Tik_
Tok_"Besok siang, huu ngintip dari jauh ah," ucap Zeno setelah melihat jadwal pengumuman sholawatan maulid nabi di salah satu beranda. Dan baiknya, tempat sholawatan itu tidak terlalu jauh.
"Besok siang gw juga gaada kegiatan kok. Tapi gw harus sedia cemilan biar ga bosen sembari melihat sholawatan, " lanjut Zeno setelah selesai berfikir tentang agenda besok hari.
"Dan untuk balas dendam gimana ya? Kalau gak ketemu sama tuh cewek juga gak bisa. Masa iya dia hidup bahagia sedangkan gw di buat sengsara. No!"
🍓🍓🍓
Kertas berukuran sedang bertumpuk di depan meja dalam sebuah wadah persegi. Satu persatu kertas tersebut mulai di baca dan di taruh di wadah lain.
"Rapi banget tulisannya" ucap Dinda melihat tulisan salah satu customernya.
Papan customer beberapa hari yang lalu itu telah penuh dan kertas yang sudah tertempel sebagian di simpan seperti biasanya. Bahkan Dinda kehabisan tempat untuk menyimpan kertas tersebut.
Dan kenapa tidak di buang? Karena Dinda menghargai setiap customer yang menyempatkan waktu dalam memberikan kritik maupun saran terhadap penilaian Resto Fan flowers.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinda&Zeno
RandomFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Namanya Alxionavi Zeno Alghafa, mahasiswa Rajawali yang berprofesi sebagai seorang trader. Selain menekuni bidang trader, Zeno termasuk siswa aktif dan mudah bergaul. Ramah dan memiliki sisi lembut yang jarang Zeno perl...