20. Apology

4 0 0
                                    

Hidup itu banyak rasa, tinggal pilih mau rasa yang mana!

_Bara

Water or fire? I like fire, because 'is a symbol of courage and destruction'

_Revin

Hidup ini kayak jalanan, penuh rintangan tapi kalau kamu kuat, kamu bisa ngalahin semua.

_Dinda

Di dunia ini yang paling penting bukan siapa kamu sekarang tapi siapa kamu di akhir cerita.

_Zeno

_Zeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Dinda kebingungan karena airnya tidak mau keluar setelah menekan tombol kran untuk membasuh wajah. Berpindah ke kran lain hasilnya pun sama.

Akhirnya Dinda memutuskan untuk membasuh wajah menggunakan air yang tersedia di ember toilet dan berhati-hati agar sepatunya tidak terkena cipratan air tersebut.

"Susah-nya!"

Dinda mengelap jilbab yang basah, sedikit kesusahan saat tangan kiri memegang gayung sedangkan tangan kanan di gunakan untuk membasuh wajah. Jilbabnya terus saja bergelantungan tidak mau diam setelah di lilit di bagian leher belakang.

"Ehhh!" ucap Dinda mendongak setelah seseorang merebut gayung secara tiba-tiba dari genggaman tangannya.

"Gw bantu! Itu jilbabnya di rapiin dulu biar gak basah kuyup!" ucapnya ingin membantu.

Tanpa membantah Dinda mendorong jilbab ke belakang lalu menadahkan telapak tangan. Membasuh wajah perlahan-lahan, menyeka hidung dan bagian tertentu di area wajah. Rasanya lebih rileks dari yang sebelumnya.

"Kenapa airnya gak mau keluar?" ucap Dinda membuka kran dan lagi-lagi airnya tidak berfungsi.

"Lo belum bayar tagihan air kalik?" balas Zeno melempar gayung ke dalam ember merah.

Dinda&ZenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang