Wajahmu adalah cobaanku. Setiap kali gw tatap terlalu lama rasanya seperti ada sesuatu yang menggerakkan tubuhku secara ghoib. Apakah gw kesurupan?
_Zeno
Kamu, aku dan keluarga
_Dinda
Bau obat itu yang pertama di hirup setelah sadarkan diri. Perlahan-lahan mata itu terbuka memandangi seisi ruangan. Zeno mengetahui jika saat ini dirinya sedang berada di salah satu hospital bed rumah sakit.
Dengan tatapan lurus Zeno memandangi sosok wanita yang sedang terlelap nyenyak. Tak ingin mengganggu Zeno memilih diam tanpa menimbulkan suara.
Sunyi, hanya ada mereka berdua di dalam ruangan. Dinda yang tertidur pulas dengan menggunakan lengan sebagai bantal dan Zeno yang enggan untuk mengalihkan pandangannya.
Bibir yang berwarna beetroot dan mulut yang sedikit terbuka dengan deru nafas yang beraturan tak luput dari penglihatan Zeno. Perlahan tanpa di sadari tangan tersebut mulai terangkat memegang jilbab merah muda di bawah dagu lalu terangkat dan mengelus pucuk kepala Dinda dengan kelembutan.
Hal tersebut membuat tidur Dinda terusik dan perlahan terbangun. Cepat-cepat Zeno menjauhkan tangannya dan bersikap seperti biasa seolah-olah tidak melakukan apapun. Waras kah gw, masa tangan gw bisa gerak sendiri.
"Kamu dah bangun?" ucap Dinda melihat Zeno yang sudah membuka mata.
Zeno bergeming pelan memainkan jari tangan di atas dada, masih kepikiran tentang sikap dirinya yang sudah berlebihan dalam memandangi wajah Dinda.
"Beneran gak pa pa?" tanya Dinda memastikan.
"Iya gw okayy, " balas Zeno cepat tanpa ragu.
Setelah bangun Zeno memang tidak merasakan sakit berlebihan, rasa sakit kepalanya sudah tidak separah waktu insiden terjadi. Hanya sedikit pusing dan bisa di atasi sendiri tanpa resep dokter.
Dinda mengangguk paham mengedarkan pandangan lalu memainkan jari tangan yang berada di atas hospital bed, "Mamamu belum datang ya? Tadi katanya mau kesini?"
"Gak tau gw baru bangun, gak lihat juga tuhh, " balas Zeno seadanya dan belum melihat Monic selama terbangun dari pingsan, "Lo nungguin gw bangun atau nungguin nyokap gw datang?" lanjut Zeno penasaran.
"Nungguin mamamu, " balas Dinda jujur, "Tadi di telfon sama temanmu katanya mama kamu mau kesini dan teman kamu tiba-tiba ada urusan yaudah aku nungguin mama kamu datang tapi ketiduran, " perjelas Dinda.
"Kirain lo nungguin gw karena cemas, " tiba-tiba Zeno merasa kesal setelah tahu jika Dinda hanya menunggu kedatangan mamanya bukan mengkhawatirkan keadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinda&Zeno
RandomFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Namanya Alxionavi Zeno Alghafa, mahasiswa Rajawali yang berprofesi sebagai seorang trader. Selain menekuni bidang trader, Zeno termasuk siswa aktif dan mudah bergaul. Ramah dan memiliki sisi lembut yang jarang Zeno perl...