FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!
Namanya Alxionavi Zeno Alghafa, mahasiswa Rajawali yang berprofesi sebagai seorang trader. Selain menekuni bidang trader, Zeno termasuk siswa aktif dan mudah bergaul. Ramah dan memiliki sisi lembut yang jarang Zeno perl...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah terhitung 2 hari Resto tidak berjalan semestinya. Tidak seramai ketika customer berdesakan di meja cashier dan menyibukkan karyawan sampai harus kalang kabut mengejar pesanan demi pesanan.
Hanya bisa di hitung pakai jari customer yang sedang menyantap makanan di jam istirahat kantor. Isu kecoa sudah menyebar di sebagian media apalagi ada pernyataan konkret dari customer yang melihat langsung.
Desahan nafas berhembus menerpa kulit Dinda yang sedang membenarkan hijab, Zeno sangat bosan ketika tidak ada yang bisa di kerjakan.
"Bagaimana ini bu? Sepi" ucap salah satu karyawan laki-laki.
"Biasanya jam segini gw kewalahan megang panci sama sutil, " sahut karyawan laki-laki lain.
"Pas jadwal gw megang barista malah sepi kemarin gw waiter lumayan rame, fate is not on the calendar " Tito kesal karena tidak bisa mengekspresikan minuman buatannya.
Zeno tidak tertarik bergabung dalam obrolan mereka, lebih memilih berbicara sendiri di dalam pikiran mengenai langkah-langkah traders selanjutnya. Zeno tidak lupa jika semalam dirinya baru saja downtrend.
"Tapi bu kok CCTV-nya tidak ngerekam siapa yang sudah mencampur kecoa dalam mie ya? Masa iya kecoa-nya masuk sendiri ke mie apalagi kondisi kitchen juga selalu terjaga kebersihannya!" ucap Romeo masih memikirkan kecoa tersebut.
"Kecoa kan punya kaki bisa saja sih masuk sendiri!" balas asal karyawan laki-laki lain.
"Pertanyaannya kecoa mana yang doyan makan mie?" balas karyawan perempuan.
Romeo menggerakkan tangan asal ke udara, "Sejauh ini gw belum pernah lihat kecoa makan mie!"
"Kalau menurut bu Dinda sendiri bagaimana? Gw sebagai orang waras mengatakan jika kecoa tidak suka makan mie, makan bangkai baru percaya gw!" sahut Tristan mengajak Dinda berdiskusi kecoa.
