9

13.8K 1.5K 134
                                    

Typo.
Vote dulu gan, matursuwon.

__________________________

Selamat membaca.
___________________________

Mata tajam Antares menatap Geska yang masih belum sadarkan diri dengan pandangan sulit diartikan. Tanpa sadar tangannya terangkat mengusap kepala Geska dengan hati-hati agar tidak mengenai perban yang melilit.

"Res, udah kabarin orangtua lo?" Tanya Darga yang baru saja membeli camilan.

"Udah, lo tidur di sofa sana. Katanya ngantuk tadi," ujar Antares pada Darga.

"Males, udah gak ngantuk. Lagian besok libur. Eh, orangtuanya bang Geska gimana? Udah lo kasih tau?" Darga membuka salah satu camilan yang ia beli sembari menyandarkan tubuhnya pada sofa.

"Udah, tapi mamanya dia baru dateng besok pagi. Gak bisa ninggal Elsa, papanya dia lagi dinas luar kota beberapa hari." Pandangan Antares tidak pernah lepas dari Geska sedikit pun.

"Gue gak nyangka, bang Geska selama ini ikut balap liar dan nyamar sebagai Darka."

"Kalau sampe ketahuan temen-temennya, gue yakin reputasi dia bakal hancur sebagai ketua bem. Apalagi bapak dia ini perwira TNI AL." Penjelasan Darga itu membuat Antares sedikit terkejut.

"Lo tau darimana?" Tanyanya. Karena setau Antares, orangtua Geska itu rekan bisnis orangtuanya.

"Dari aa'."

"Yakin? Orangtua dia temen bisnis bokap gue."

"Gue tau, itu nyokapnya dia yang pengusaha, bapaknya dia tentara."

Antares terdiam, memandang Geska dengan berbagai pikiran di kepalanya.
Mengingat Asya yang sudah memiliki kekasih yang merupakan teman dekatnya sendiri membuat emosinya kembali menyeruak.

Bagaimana pun caranya, Asya dan Arhan harus putus, tentunya tanpa harus melibatkan dirinya sendiri dan bermain bersih.

Terbesit ide di kepalanya, bibirnya membentuk sebuah seringai licik. Kemudian ia mendaratkan kecupannya pada kening Geska dan beranjak menuju kamar mandi.

Hal itu tidak luput dari penglihatan Darga.
"Temen gue waras, kan?"

__
_____________________________
__

Berkali-kali Geska menolak suapan Antares untuk makan.

"Makan, anjir!" Sudah kepalang emosi, Antares menghadapi Geska.

"Nanti gue makan, lagi males ngunyah." Balasan Geska berhasil menghentikan aksi Antares yang akan kembali menyuapinya.

"Mau gue kunyahin dulu, terus masukin mulut lo lewat mulut gue?" Penawaran Antares membuat Geska mengernyit tidak suka.

"Jorok!"

Antares hanya terkekeh mendengarnya. Saat ini hanya ada mereka berdua saja yang berada di dalam kamar inap Geska. Darga sudah pulang atas suruhan Antares, dan ibu dari Geska juga belum datang.

"Res, soal semalam, jangan bilang siapa-siapa," ujar Geska.

"Semalam? Yang mana?" Berniat menggoda Geska dengan berpura-pura tidak tau.

Geska menghela napasnya.
"Cuma lo sama Darga yang tau soal ini, jangan bilang siapapun kalau Darka itu gue."

"Sejak kapan lo ikutan balap liar?" Antares berusaha memancing Geska untuk bercerita.

"Sejak gue SMA kelas 12."

"Aa' tau?"

Gelengan kepala Geska menjadi balasan pertanyaan Antares.

KETOS VS PRESBEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang