15

10.7K 1.1K 76
                                    

Typo.
Vote dulu lur, matursuwon.

__________________________

Selamat membaca.
_____________________________

Antares berdecak sepanjang acara gues star utama. Ia sama sekali tidak menikmati, bukan tidak suka. Namun pemandangan di depannya membuat hatinya bergejolak. Antares sendiri tidak tau mengapa, mungkin moodnya memang tidak bagus.

Di depannya, Geska dan Ray sedang menikmati alunan musik dari gues star dengan Ray yang menyandarkan kepalanya pada pundak Geska.

"Panas banget ya, Res?" Darga mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah Antares, mengejek sahabatnya itu.

"Mangkannya, kalau suka bilang!" Sambung Darga yang dibalas lirikan tajam Antares.

"Gue gak suka!" Balas Antares dengan penekanan. Tidak lagi menghiraukan Darga yang terus mengejeknya. Mata Antares terus berfokus pada dua insan di depannya.

"Tadi ngentod sama gue, pake mancing gue segala. Sekarang malah asik-asikan sama yang lain. Sialan lo!" Gumam Antares dengan kedua tangan yang mengepal erat.

Dari sisi Geska sendiri sebenarnya sedikit risih saat Ray bersandar pada pundaknya. Anak itu sedari tadi menempel padanya.

Bernapas lega saat Ray kembali menegakkan kepalanya. "Kak, boleh minta temenin ke kamar mandi, gak?" Permintaan Ray yang membuatnya mengangguk. Sekalian ia juga ingin membuang air kecil. 

Antares yang melihat Geska dan Ray beranjak dari tempat acara pun hanya memperhatikan dengan ekspresi datarnya.

"Diliatin mulu, Res. Susul sana! Gengsi digedein! Cupu!" Celetuk Darga mengejek Antares hingga si empu berdecak.

"Mesum jangan digedein! Lo kira gue gak tau selama acara dimulai lo grepe-grepein aa' gue?" Antares sedari tadi juga memperhatikan sahabat dan kakaknya itu diam-diam. Mendapati Darga berbuat mesum pada Celvin membuatnya kesal.

"Ngaca dong, ah! Gue mah mesum ke pacar. Lah, kalau lo? Mesum ke semua cewek. Oh, sekarang mesum sama bang Geska." Darga terkekeh melihat raut kesal Antares.

Memilih beranjak dari sana dan berniat menyusul Geska. Tidak tau kenapa perasaanya mengatakan ia harus menyusul Geska. Berjalan dengan santai menuju arah toilet sembari menikmati suasana malam. Saat memasuki toilet, Antares melihat Geska dan Ray yang sedang berciuman mesrah. Marah, itu yang ia rasakan. Apalagi posisi mereka berdua yang terlihat intim, Geska yang mengukung dan meremat pinggang Ray yang duduk pada wastafel dan Ray yang mengalungkan kedua tangannya dan tengah meremat rambut Geska.

Berusaha tenang dengan menyenderkan tubuhnya pada dinding toilet dan tangan bersedekap dada, memperhatikan kedua insan itu dengan tajam.

"Kak!" Ray terlingat terngah-engah saat lumatan mereka terlepas.

"Udah puas?" Suara Antares membuat kedua insan itu terkejut, terlebih Ray yang langsung turun dari wastafel.

Berbanding terbalik dengan Geska yang tampak biasa saja dan hanya merapihkan rambutnya. "Sejak kapan?" Tanya Geska dengan santai.

Antares berdecih dengan kekehan remehnya menatap ke arah Geska.
"Ternyata, lo sama aja kayak gue."

Ucapan itu membuat Geska menghela napas, kemudian melangkah mendekati Antares. "Jelas beda, gue gak sebrengsek elo!" Menekan dada Antares dengan telunjuknya.

Senyum remeh Antares layangkan pada Geska. "Kalau seandainya gue sebarin rekaman itu, reputasi lo bakal hancur, kan?"

"Coba aja, kalau rekaman itu masih ada." Kini Geska yang menyungging senyuman tipis, namun terlihat mengejek di mata Antares.

KETOS VS PRESBEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang