Assalamu'alaikum, hallo semua!!!
Apa kabar kalian🤗
Ada yang setia nungguin cerita aku kah?kalo ada coba angkat tangan ✋
Tinggalkan jejak kalian yaa, jangan jadi pembaca gelap🥱
***
Happy Reading guys 🌹...
"Kecewa yang paling dalam
adalah berharap berlebihan kepada manusia"~Natasya Amelia~
🍃
Disebuah kamar terdapat empat pemuda yang sedang bersenda gurau, yang tak lain mereka adalah Azhar dan teman-temannya yang kini sedang mendengarkan Adrian yang heboh bercerita.
"Yan, lo gak cape apa? dari tadi ngebacotiah-nya gak beres-beres" ucap Aidan dengan usilnya.
"Hahaha bacotiah enggak, tuh!" celetuk Farrel.
Azhar yang melihat kekesalan di wajah Adrian pun hanya terkekeh, menyenangkan juga punya temen spek Adrian yang selalu menghibur, tapi kadang bikin kesalnya nauzubillah, pikir Azhar.
"Gue talak juga ya lo, Dan" Adrian dramatis.
"Gigi lo tonggos, emang rada-rada kayaknya ni anak" celetuk Aidan.
Farrel dan Azhar yang mendengar itu hanya bergidik ngeri, tapi tak ayal mereka cukup terhibur oleh kedua manusia yang kadang tak akur itu.
"Talak sebagai sahabat, maksudnya ege" ucap Adrian sambil memutar bola matanya malas.
"Ya gapapa sih kalo mau talak gue sebagai sahabat lo, gak rugi juga gue kehilangan sahabat kayak lo" canda Aidan, yang membuat Adrian memutar bola matanya jengah.
"Eh gua mau nanya sama kalian" ucap Adrian yang tiba-tiba serius.
"Nanya apa?" kali ini Azhar yang bertanya karena melihat muka Adrian yang begitu serius jadi dia berpikir, mungkin saat ini Adrian lagi gak bercanda.
"tanya apasih lo, so serius banget" cetus Aidan.
"Perasaan gue gak enak" gumam Farrel.
"Lo pada suka pelajaran bahasa gak?" tanya Adrian.
Mereka bertiga yang mendengar pertanyaan Adrian yang kali ini terdengar serius pun hanya mengangguk.
"Tikus, kucing, tai, makan, coba disusun" titah Adrian pada ketiganya.
"Tikus makan tai kucing" celetuk Aidan.
"Gak doyan" jawab Adrian.
"Kucing makan tai tikus" kali ini Farrel yang menjawab.
"Kucing makan tai tikus gak doyan" jawaban yang sama yang disebut oleh Adrian yang membuat mereka menatapnya jengah.
"Apa dong?" Farrel bertanya dengan sabar.
"Kucing makan tikus" ucap Adrian tenang.
"Tai-nya?" tanya Aidan bingung.
"Kucing makan tikus" ucapnya masih dengan jawaban yang sama.
"Entah kenapa perasaan gue bilang pertanyaan si Adrian gak ada yang beres'' gumam Azhar pelan tapi masih didengar oleh orang yang di sebelahnya yaitu Farrel.
"Mending kita diem aja dah Zar" kesal Farrel yang kesabaran-nya mulai diuji.
"Tai-nya mana ege?" tanya Aidan dengan wajah masih penasarannya.
"Yang bener kucing makan tikus" jawaban Adrian yang lagi lagi membuat ketiga temannya menatapnya kesal.
"Iya, si Aidan nanya TAI-nya kemana" cetus Farrel dengan nada yang mulai tinggi. lama kelamaan kesabaran Farrel mulai abis wkwkwk.
"Lu tai aja diributin anjir" ucap Adrian dengan wajah watadosnya sambil tertawa terpingkal-pingkal.
"Anjirr lu ya, Yan" emosi Aidan sambil melempar bantal kearah Adrian. Sedangkan Farrel yang dari tadi menahan emosinya kini menjitak kepala Adrian dengan kesal.
"Woyy,, sakit ege, sabar napa" ucap Adrian kesal menatap sengit ke arah Farrel.
Sedangkan Azhar yang melihat itu hanya menatap Aidan dengan tatapan datarnya.
"Rel, Dan, nanti lo berdua jam dua belas bangun ya" ucap Azhar pada keduanya yang mengernyitkan dahinya bingung.
"Kenapa Zar?" tanya Aidan dan Farrel secara bersamaan.
"Kita gotong Adrian bareng-bareng, buang dia ke rawa rawa yang deket rumah Farrel" ucap Azhar dengan wajah datarnya.
"Ngeri amat manusia satu ini" celetuk Adrian.
"Setuju Zar, siapin talinya aja dari sekarang" ujar keduanya.
"Aaaaa,,, mamah, Anakmu ini dizolimi mah" teriak Adrian pada mamah Azhar yang kebetulan lewat depan pintu kamar Azhar yang terbuka.
"Sinting" ujar Farrel dan Aidan secara bersamaan.
Sedangkan disisi lain tepat-nya di kamar Salsa yang kini penghuni penghuninya terlihat serius.
"Salsa, Kania, Keyla, aku mau ngomong sesuatu sama kalian, tapi janji ya, ini rahasia kita. Jangan sampe bocor sama orang lain" Natasya menatap ketiga teman-nya dengan wajah serius.
"Kamu mau ngomong apa Sya?" jawab Salsa bingung melihat sahabatnya yang terlihat serius.
"Kayaknya serius banget Sya?" tanya Keyla sama bingungnya dengan Salsa, begitu pun juga dengan Kania, "hu'um tumben-tumbenan nih Lo mau ngomong serius kayak gini?"
"Enggak serius amat sih, cuman gue mau ngasih tau tentang perasaan gue selama ini sama seseorang" ungkap Natasya sambil menatap ketiganya.
"Yaudah ngomong aja Sya" pinta Kania, dan diangguki oleh Salsa dan Keyla.
"Emm, sebenarnya gue selama ini suka sama salah satu temen sekelas kita, tapi gue baru bisa jujur sama kalian tentang ini " ungkap Natasya.
"Wahh, lo sekarang mau maen rahasia-rahasiaan lo sama kita Hah?" ucap Kania kesal.
"Lo gak biasanya kayak gini Sya" timpal Keyla.
"Udah-udah kenapa sih kalian ini, kan sekarang Natasya mau jujur sama kita" lerai Salsa yang paling tenang diantara keduanya.
"Emm,, sebenarnya udah lama sih gue suka sama ini orang, cuman entahlah dia terlalu cuek jadi gue cuman bisa mengagumi dia diam diam" tutur Natasya serius.
"Entah kenapa, perasaan aku gak enak" ucap Salsa dalam hati.
"Udah berapa lama lo simpan rahasia ini?" Selidik Kania menatap Natasya dengan intens.
"Udah mau tiga taun sebenarnya" gumam Natasya pelan namun masih bisa didengar oleh ketiga temannya itu.
"What, lo selama ini nyimpen rahasia ini dari kita, lo itu ya, haish" ujar Kania dengan kesal.
"Siapa orangnya?" Keyla bertanya dengan nada pelan, perasaan iapun sama tak enaknya dengan Salsa, entah kenapa firasatnya mengatakan bahwa Natasya mengagumi seseorang yang selama ini selalu sahabatnya sebut.
"Namanya Muhammad Azhar Rakhsan, temen sekelas kita, manusia si super cuek dan dingin yang selalu membuat gue kagum" ucap Natasya sambil tersenyum malu.
Deg ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam (Revisi)
Teen FictionTypo bertebaran, Revisi nanti setelah tamat🙏 Di larang Plagiat✋🏻 Salsa Az-zahra seorang gadis yang cantik dengan balutan hijabnya. gadis yang Diam-Diam mencintai seorang Azhar rakhsan, dalam diamnya seorang Salsa, siapa sangka dia selalu memperhat...