┊❥ TC20 ੈ♡

12.4K 547 26
                                    


MINAL AIDIN WALFAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN🕊️

SAYA SELAKU PENULIS CERITA TAKDIR CINTA MEMINTA MAAF JIKA ADA SALAH SAMA READERS, MAAF JUGA KALO ALUR CERITANYA GAK MASUK DI KALIAN

HAPPY READING 🕊️

❥❥❥❥❥❥

“Mas Shintia izin ke asrama ya mau bareng sama temen-temen ke masjid nya”

“Hari ini ke masjid nya bareng saya, pulang nya juga harus bareng saya” ucap Gus Reza

“Tapi kan aku mau bareng temen aku, nanti pulangnya baru kita bareng” ucap Shintia, karna biasanya ketika menunggu waktu Maghrib masuk mereka sering keliling keliling pesantren sambil bercerita tentang apapun itu.

“Kalo dibilangin suami itu harus nurut, Ameesha” ucap Gus Reza yang sedang memakai sarungnya

“iya, iya, yaudah” ucap Shintia lalu ia ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Tak lama dari itu, setelah ia mengambil wudhu, ia pun keluar dari sana.

“Sudah?” tanya Gus Reza

“udah, ayo ke masjid” ucap Shintia yang sudah siap dengan mukena nya.

Gus Reza pun mengangguk lalu menyuruh istrinya untuk berjalan di depannya. Sayang sekali mereka sudah wudhu, jika belum rencananya Gus Reza akan mengusili sang istri.

“MANAP!!” Teriak seseorang dari belakang. Shintia pun membalikkan seluruh badannya ke arah teman yang memanggil nya itu, Gus Reza hanya berhenti ia tidak membalik ataupun menoleh karna ia tau itu sudah pasti teman istrinya.

“Manap ayo keliling dulu” ajak Amelia

“kuy-” belum sempat Shintia meneruskan omongannya sudah di potong duluan oleh Gus Reza.

“tidak. Ini sebentar lagi adzan Maghrib, seharusnya kalian sekarang sudah masuk ke masjid, bukannya malah keliling keliling pesantren, masuklah tidak usah ngeghibah” ucap Reza pada mereka berempat.

ALLAHU AKBAR

ALLAHU AKBAR

Setelah adzan selesai, mereka pun menunaikan shalat berjamaah di masjid, setelah tak lupa mereka berdzikir dan berdoa kepada Allah.

Kini sholat Maghrib berjamaah telah selesai yang di imamin oleh Gus Reza. Sambil menunggu waktu isya masuk mereka melakukan kegiatan rutin seperti biasanya.

“Duh perut gue keram banget lagi” ucapnya sedikit meringis dan memegang perutnya.

“Yaudah gue temenin ke ndalem ya? Ucap Amelia

“boleh deh, emang kagak ngerepotin lu? Ucap Shintia

“Kagak lah, kalo buat sahabat sama keponakan gue mah apapun bisa gue lakuin”

“yaudah Sini gue bantu lu berdiri” ucap Amelia sambil membantu Shintia

Gus Reza yang berada di depan melihat Sosok perempuan yang sangat ia kenal, siapa lagi kalo bukan istrinya sang pujaan hatinya, dunianya,separuh jiwanya, ibu dari anak-anaknya. Gus Reza langsung bergegas mengambil mic yang berada di dekatnya itu.

“Habibati mau kemana?” ucap Gus Reza melalui mic yang ia pegang
Semua orang pun langsung melihat 2 perempuan yang sedang berdiri untuk keluar dari masjid, salah satu di antara mereka adalah istri dari Gus Reza.

Semua orang yang berada di sana pun teriak tak karuan terutama santriwati, mereka salting mendengar panggilan romantis itu. Shintia pun langsung menoleh ke arah suaminya lalu mengelus perutnya, ia Ngode kalau terjadi sesuatu sama perutnya, yang artinya perutnya sedang sakit/keram.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang