┊❥ TC17 ੈ♡

15K 563 13
                                    

MAAF SENG BARU BISA UP SEKARANG, TADI ABIS MAGHRIB MAU UP EH LUPA KALO HP LAGI DI CHARGER.

RAMEIN CERITANYA BIAR AUTHOR SEMANGAT NULISNYA, SHARE JUGA KE TEMEN ATAU SODARA KALIAN BIAR CERITA PERTAMAKU BISA SUKSES.

HAPPY READING 🕊️

CEKLEK

Gus Reza pun mendudukkan Shintia perlahan di pinggiran kasur.

“Kamu baik baik saja? Wajahmu sangat pucat, saya akan telfon dokter, bersabar lah” ucap Gus Reza

BRUK

Shintia pun terjatuh pingsan tak sadarkan diri, melihat itu Gus Reza cepat cepat menyuruh dokter untuk datang kerumahnya.

❥❥❥❥❥❥

“pasien ini hanya sedikit kecapean, saya sarankan agar ia memperbanyak istirahat” ucap dokter

“apa menantu saya baik baik aja dok?” tanya umi Shanum mewakili anaknya

“Putri ibu baik baik saja” ucap dokter perempuan itu tersenyum

“selamat ya pak,buk Sebentar lagi kalian akan mempunyai cucu” umi Shanum pun tercengang mendengar itu

“ya pasien saat ini sedang hamil” sambung dokter

Mendengar itu pun Gus Reza tersenyum bahagia, dan langsung mencium pucuk kepala Shintia yang masih berbalut hijab.

“Alhamdulillah, dengar kita sebentar lagi akan menjadi orang tua” ucap Gus Reza menangis haru.

“Alhamdulillah abii sebentar lagi kita bisa gendong cucu pertama kita Abi” ucap umi Shanum semangat. Abi Bilal pun mengucap syukur kepada Allah.

“baiklah pak buk saya izin pamit, permisi” ucap sang dokter keluar ditemani umi Shanum.

“dengar nak, kau harus jaga istri mu baik baik, perempuan yang sedang hamil biasanya sangat sensitif tentang hal apapun itu” ucap Abi Bilal menasehati sang anak.

“iyaa abi, itu pasti” ucap Gus Reza mengangguk patuh, lalu abi Bilal pergi dari sana.

“gimana keadaan kamu udah baikkan?” tanya Gus Reza setelah melihat istrinya yang mulai sadar. Shintia pun mengangguk lemas

“selamat untuk kita berdua karna sebentar lagi kita akan mempunyai gelar orang tua” ucap Gus Reza tersenyum dan mengelus lembut pucuk kepala Shintia.

“Jadi aku hamil?” ucap Shintia yang di angguki Gus Reza.

“jadi sebentar lagi aku punya bocil dong” ucap Shintia yang masih sedikit lemas.

“iyaa sayang, bocil udah punya bocil, sebentar lagi ada Shintia atau Reza junior lahir di kehidupan kita” ucap Gus Reza tersenyum manis

“Mas Reza maunya laki-laki atau perempuan?”

“Mau laki-laki atau perempuan asalkan sehat, terutama umma nya harus sehat juga” ucap Gus Reza menatap teduh mata sang istri.

“Harus pilih salah satu, laki-laki atau perempuan?”

“laki-laki, agar ia bisa menjaga dan membimbing adik adiknya nanti kalau tidak ada baba nya, dan bisa jagain umma nya di saat baba nya kerja” ucap Gus Reza

“kalo kamu sendiri?”

“aku maunya perempuan”

“alasannya?” tanya Gus Reza

“Biar bisa temenin aku manjat pohon mangga, nanti aku suruh dia yang manjat sementara umma nya yang nadahin mangganya dari bawah” ucap Shintia membuat Gus Reza tertawa kencang.

“Tuan, aku ingin menceritakan cinta ku ke kamu, namun aku tidak memiliki ribuan alasan mengapa aku bisa mencintaimu”

Gus Reza tersenyum kemudian menundukkan kepalanya lalu mengelus lembut punggung tangan Shintia lalu kembali menatap sang istri

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang