❁્᭄͜͡Assalamu'alaikum
disarankan sebelum membaca jangan lupa Vote+follow ya guys karna vote+follow itu gratis gak pake bayar bayar segala kalo bisa komen juga, gak maksa sih.Oke sekian dulu kalo ada typo tandain yaww
HAPPY READING 🕊️
❥❥❥❥❥❥
“Good morning Sayang” ucap bunda Sabrina yang baru saja datang dari luar bersama sang suami untuk membelikan makanan untuk sepasang kekasih halal itu dan tak lupa mereka mampir ke pesantren untuk mengambil baju ganti untuk menantu, putrinya sekaligus cucu mereka.
“Wa’alaikumussalam” ucap Shintia menyinggung sang bunda
“assalamualaikum” ucap bunda Sabrina dengan cengirannya.
“Wa’alaikumussalam”
“Bunda bawa apa tuh, bawa baju Rasya ya?” tanya Shintia melihat paper bag yang dibawakan oleh sang bunda
“iya sayang, tadi kita sempet mampir ke rumah nak Reza buat ambil ini” ucap bunda Sabrina sambil menunjukkan apa yang ia bawa.
“Yaudah ayo kita mandiin bayi kamu” ucap bunda Sabrina
“Shintia ikut, mau liat juga”
“Yasudah ayo, emang udah bisa jalan?” tanya bunda Sabrina
“belum sih tapi kan bisa bawa bath tub bayinya ke sini”
Sang bunda pun mengangguk, ia paham anaknya ini ingin melihat bagaimana cara memandikan bayi dengar benar, karna pada saat Syahid baru lahir putrinya ini tidak tertarik untuk mencoba memandikan adiknya itu. Jadi ya wajar jika putrinya belum paham.
Gus Reza pun mengisi bath tub bayinya dengan air lalu menaruh nya di dekat istrinya yang ingin sekali melihat putranya di mandikan, dan Gus Reza mempersiapkan shampo dan sabun khusus bayi yang baru lahir.
Sedangkan Shintia di tempat tidurnya menyiapkan apa yang diperlukan untuk bayinya pakai seperti pakaian, popok bayi, minyak telon untuk sang bayi dan lain lain.Shintia sedang melepaskan pakaian sang bayi lalu memberikan nya pada sang bunda. Bunda Sabrina memandikan cucu pertama nya itu, lalu menoleh ke arah menantunya itu.
“ayo nak Reza, belajar mandiin bayi sendiri” ucap bunda Sabrina dan memberikan bayi itu pada ayahnya.
Gus Reza dengan senang hati menerimanya dan memandikan sang putra dengan telaten. Setelah itu ia segera mengelap badan sang putra menggunakan handuk yang lembut khusus untuk bayi. Dan memberikan putranya pada sang istri.
Shintia yang mencoba untuk memakaikan pakaian untuk putranya, ya walau ngeri ngeri sedep karna sang bayi masih sangat kecil dan sangat lembut.
Ia mulai memakai kan apa yang harus putranya pakai, setelah itu ia memakai kan bedong untuk sang putra.
Bunda Sabrina yang melihat itu pun bangga ternyata putrinya sudah bisa memakai kan bedong pada bayi.
“Masyaallah, Putri bunda udah bisa ya bedongin bayi” ucap bunda Sabrina memuji putri semata wayangnya.
Kini Gus Reza sedang menyiapkan makanan yang dibawa oleh mertuanya untuk istrinya makan, sedangkan Shintia sedang menyusui bayi nya itu.
“Ayo makan saya yang suapin”
“Sayur katu? Aku kan gak suka sayur katu” ucap Shintia menjauhkan tangan Gus Reza yang hendak menyuapinya.
“Saya tau, tapi kata bunda Sayur katu bagus buat kamu”
“gak ah, yang lain aja Mas, aku gak mau sayur katu” ucap Shintia lagi-lagi menolak
“nurut apa kata suami, ini bukan Cuma bagus buat kamu, sayur katu juga bisa melancarkan ASI kamu, kamu mau kalo Rasya berhenti nyusu Cuma karna ASI kamu gak lancar?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
AcakDI SARANKAN SEBELUM MEMBACA FOLLOW TERLEBIH DAHULU. JANGAN LUPA VOTE+KOMEN DI SETIAP CHAPTER BIAR AUTHOR SEMANGAT NULISNYA Assalamu'alaikum ini cerita pertama yang aku bikin jadi harap maklum jika masih ada kesalahan dan typo yang bertebaran dan kal...