masalalu

48 5 0
                                    

Di sini sekarang tempat yang selalu ishfara dan madhafa datangi taman kota jakarta.

Bayangan canda tawa bersama masih ishfara ingat , bagaimana ia bermain dengan madhafa.

"Kangen , tapi mau bagaimana lagi" gumam ishfara.

Dari kejauhan ada nakula yang sedang memandangi ishfara, ia sengaja mengikuti ishfara pergi.

Termasuk menguntit tapi nakula khawatir dengan ishfara, berjalan dengan raut sedih dan juga melamun.

Datang dan sembuhkan rasa sakit itu, namun jika masalalu masih ada di pikiran dan hati nya , maka jangan pernah datang lagi, itu akan membuat sakit.

"Masalalu masih kamu kenang ya, saya harus apa biar kamu bisa lupain masalalu kamu Ishfara" setelah berkata seperti itu nakula berlalu pergi tanpa memperdulikan Ishfara lagi.

saat Ishfara sedang melamun tiba-tiba ada anak kecil yang sudah duduk di sebelah Ishfara, ntah kapan datang nya sampai Ishfara tidak menyadari keberadaan nya.

"heh kamu bikin kaka kaget" kata Ishfara.

namun anak itu hanya tersenyum sambil menatap Ishfara, Ishfara yang di tatap menjadi takut dan risih karena ada yang aneh dengan anak ini.

"kamu ke sini sama siapa?" tanya Ishfara untuk mengetahui datang nya anak itu.

"nih buat kaka" anak itu menawarkan sebuah setangkai bunga yang sudah di buat seperti buket kecil.

Ishfara menerima dengan senang hati , Ishfara menghirup bau bunga itu, lalu tiba-tiba bau bunga melati tiba-tiba datang.

"bjir kecil-kecil parfum nya ngeri juga" gumam Ishfara.

"makasih ya dek bunga- lah anak nya kemana bjir"

Ishfara celingak-celinguk sana sini tali tetap tidak keberadaan anak itu. merinding jadi nya Ishfara bergegas pergi dari tempat itu dan pulang.

dari kejauhan ada seseorang yang ternyata mengawasi Ishfara dari ishfara datang sampai ia berlari pulang karena ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dari kejauhan ada seseorang yang ternyata mengawasi Ishfara dari ishfara datang sampai ia berlari pulang karena ketakutan.

"haha rasain itu baru permulaan gue bakal lakuin apapun agar dendam gue terbalas kan" kata orang tersebut.

Ishfara pulang ke rumah jalan kaki , yang kebetulan rumah dia dan taman kota jakarta dekat.

setengah perjalanan ia berlari karena sejujurnya Ishfara takut tetapi ia tahan sampai hal itu hilang dengan sendirinya.

di tengah perjalanan ia bertemu madhafa yang kebetulan sedang sendirian di sebuah gang yang mana Ishfara baru tau kalo gang itu ada penghuninya.

"madhafa" panggil Ishfara.

merasa terpanggil madhafa pun menoleh dan mendapati Ishfara yang sedang berdiri di sebrang jalan sembari membawa bunga.

"kenapa?" tanya madhafa.

"lo lagi ngapain di sini?"

"bukan urusan lo, sono pulang. malam gini keluyuran" madhafa berusaha menetralkan sifat nya agar tidak seperti perhatian kepada Ishfara.

"ngatur, lo pake motor siapa itu?" tanya Ishfara.

"temen , udah sana pulang"

"ngusir anjir "

lalu ishfara bergegas pergi dari tempat itu , karena kebetulan jam juga sudah menunjukkan pukul 9 malam.

lalu ishfara bergegas pergi dari tempat itu , karena kebetulan jam juga sudah menunjukkan pukul 9 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"fa" panggil seseorang.

"oy, wes lama tidak berjumpa bro" balas madhafa.

"biasa urusan negara" jawab orang itu.

"gimana kabar lo gar?" tanya madhafa

"aman"

ledgar adalah teman lama Madhafa , mereka bertemu saat madhafa menginjak kelas 4 sd. Ledgar termasuk murid pindahan dari Bandung ke Jakarta karena pekerjaan orang tua nya.

Ledgar termasuk tipikal orang yang pendiam dan jarang untuk berbicara atau menyapa seseorang, ia akan bicara jika memang itu perlu.

sampai waktu mempertemukan ledgar dan madhafa, awalnya ledgar enggan untuk mendekat dengan madhafa, tapi dengan usaha madhafa untuk meyakinkan ledgar bahwa ia benar-benar ingin berteman dengan nya. akhirnya ledgar mau dan berteman dengan madhafa sampai ia masuk awal smp.

pertengahan semester ledgar pindah ke Surabaya dengan orang tua nya karena suatu masalah pekerjaan dan masalah ayah nya dengan seseorang, sehingga mengharuskan mereka untuk pindah.

"jadi lo mau minta bantuan apa?" tanya ledgar.

"gue dapet masalah, nyangkut nya si sama cewek gue" balas madhafa.

"to the point"

"gue di teror"

"udah tau pelakunya?" tanya ledgar.

"kalo gue udah tau pelakunya, gue gak bakal minta bantuan lo bego"

Madhafa menceritakan semua teror yang ia alami di hari senin kemarin kepada ledgar.

AKSARA JAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang