BAB 15

18 4 0
                                    

Papa Alaris dan raja Roderick sama sama merasakan perasaan yang tidak enak malam ini,
Petir dan angin bergemuruh begitu hebat nya di dunia vampir,

"Ada apa ini, perasaanku tidak enak" ucap sang raja.

Papa Alaris dirumah pun turut merasakan nya.
"Oh Tuhan perasaan apa ini, aq merasakan sesuatu yang salah sudah terjadi disini ,putri putri ku semoga mereka tidak papa, aku harus menelfon Lorenzo dahulu" kata papa Alaris sambil mengeluarkan ponsel nya.

"Hallo kakak"

             "Hallo Lorenzo, apa kau sudah bertemu dengan 2 putri ku"

"Maaf kak aku lupa mengabari mu aku tidak jadi datang kesana kak, negeri kita sedang membutuhkan ku jadi sekarang aku akan berangkat ke negeri penyihir , dan ya kak kau juga harus kemari, tetua ingin bertemu denganmu malam ini juga dengan kak Victoria"

       "Tapi bagaimana putri putriku"

"Ini tentang putrimu Syevana, datanglah kak"

Deg...., jantung Alaris seakan terhenti

"Ada apa dengan Syevana" begitu pikirnya.

Alaris pun segera mengabari Victoria bahwa mereka harus ke negeri penyihir malam ini juga.

Dia menelfon Ellena 3x tapi tak di angkatnya ,akhirnya di mengirim pesan pada putri nya itu.

Di hotel...

Ellena yang merasa sudah agak lama di pesta bertanya pada Jay pukul berapa sekarang

"Kak sekarang jam berapa ya" tanya Ellena menatap Jay.

"Sekarang jaam 11 malam kenapa sayang" tanya Jay.

"Ohh gapapa aku kok ga liat kak Syevana sama kak Evan ya kak, apa mereka udah pulang ya" Ellena bertanya tanya.

"Tidak mungkin sayang pesta masih berlangsung sangat meriah mungkin mereka di suatu tempat hotel ini kan luas sayang" tutur Jay.

"Ooh iya juga ya, bentar aku cek hp aku dulu ya takut papa telfon" kata Ellena sambil.mengeluarkan ponselnya, dan ternyata benar ada 3 panggilan dari papa nya dan 1 pesan.

Ellena membuka pesan dari papa nya

"Ellena sayang ,papa menghubungimu tapi tidak kamu angkat, kakak juga begitu, papa cuma ingin bilang papa dan mama ada pekerjaan mendadak di luar kota ,kamu dirumah sama.kakak dulu ya, papa ga lama mungkin hanya 2 hari sayang" itu lah pesan papa nya.

"Oke papa, nanti Ellena bilang ke kakak juga , papa dan mama hati hati di jalan" balas Ellena.

"Papa bilang apa sayang ?" tanya Jay pada Ellena.

"Papa dan mama ada kerjaan lagi diluar kota jadi aku sama kakak bisa pulang agak malam lah sedikit, oh iya kak kok kak Vana belum keliatan ya aku jadi khawatir deh bantuin aku cari mereka yuk" ajak Ellena pada Jay.

Jay sangat kesal karena Ellena ini masih memanggil kakak terus padanya.

"Panggil sayang ,baru aku bantu mencari mereka" cemberut Jay.

"Aduuuh pacar aku ngambek nih, oke deh ,sayang bantu aku cari kakak Vana yaa".lembut Ellena.

Jay pun menoleh gemas pada Ellena dan mencium pipinya.

"Cup"
"Dah ayo kita cari mereka" ajak Jay.

Ellena masih terpaku dengan apa yang Jay perbuat , pipinya memerah malu.

"Sayang ayo katanya cari Vana sama Evan" ajak Jay langsung menggandeng Ellena.
Ellena masih dengan keterkejutan nya itupun hanya mengikuti kemana Jay membawa nya.

SACRIFICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang