BAB 3

21 4 1
                                    

Setelah mengetahui bahwa Ellena adalah gadis pemilik kristal biru, Evan dan saudara-saudara nya pun memutuskan untuk mendekati Ellena juga, terutama Jay karena memang Ellena adalah target nya.

Perjuangan Jay mendekati Ellena pun dimulai...

Pagi ini seperti biasa Evan menjemput Syevana untuk berangkat ke sekolah.

Sesampai nya dirumah Syevana, Evan bertemu dengan papa Alaris yang akan berangkat ke kantor.
Evan cemas apakah Alaris mengenali nya atau tidak tapi Evan tetap nekat dan berharap semoga saja Alaris tak mengenali diri nya.
Evan pun menyapa.

"Permisi om" sapa Evan
Papa Alaris melihat ke arah Evan dan melihat Evan cukup lama.
Evan kembali berucap
"Maaf om ,Syevana nya ada?" tanya Evan
"Oh iya,iya kamu teman nya Syevana ya ,masuk dulu Syevana sedang berganti pakaian, oh maaf om tidak bisa lama-lama ya om ingin ke kantor" balas papa Alaris.
"Terima kasih om, kalo begitu saya masuk dulu" kata Evan.

Saat Evan melewati Alaris tiba-tiba, Alaris merasakan sesuatu, merasakan aura gelap pada diri Evan.
Tapi karena Alaris terburu buru makanya dia tidak memikirkan itu.

"Permisi, tok...tok ..tok"Evan mengetuk pintu rumah Syevana.
Lalu datang lah mama Victoria.
"Iya, cari siapa ya, Nak" sapa mama Victoria
"Maaf tante Syevana ada, saya Evan ingin menjemput Syevana" jawab Evan.
"Oh ada, masuk dulu Syevana mungkin masih berganti pakaian, silahkan masuk" ucap mama Victoria.

Victoria insting nya tidak se tajam Alaris jadi dia tidak merasakan apa-apa pada diri Evan.

Saat masuk rumah Evan merasakan panas di tubuh nya sangat panas , tapi Evan menahan nya agar tidak ketahuan oleh mama Victoria siapa sebenarnya diri nya.

Beberapa menit kemudian...

Syevana turun dari kamar nya dan di lihat Evan sudah menunggu nya di ruang tamu.

"Hai Evan, maaf menunggu lama" ucap Syevana tersenyum.
"Tidak papa, ayo berangkat sekarang" jawab Evan sembari menahan panas di tubuhnya
Syevana melihat Evan seperti menahan sakit.

"Evan are you okay?" tanya Syevana cemas.
"I'm okay ,mari berangkat sekarang, oh iya apa Ellena akan berangkat bersama dengan kita" tanya Evan yang melihat Ellena juga menuruni tangga dan akan berangkat sekolah.

"Tidak kak, terima kasih aku dengan supir saja" jawab Ellena.
"Itu lebih baik sih" Syevana menyahut dengan sinis.

Akhirnya Evan berangkat bersama dengan Syevana.
Dijalan mereka ngobrol banyak dan saling melempar candaan.

"Va, kamu cantik banget hari ini" ucap Evan.
"Oh berarti hanya hari ini aku cantik, kemarin-kemarin tidak begitu" jawab Syevana
"Aahh bukan begitu maksud ku, kamu selalu cantik tapi hari ini kamu lebih cantik" jawab Evan sambil tersenyum

Syevana yang mendapatkan gombalan seperti itu langsung malu-malu dan pipinya merah,di tertawakan lah oleh Evan

"Kamu kenapa pipimu merah sekali" canda Evan.
Syevana semakin salah tingkah dengan candaan Evan itu.
"Udah ah Evan iiih ,udah,udah liat jalan tuh liat jalan tuh, nanti kita kelewatan lagi" jawab Syevana menyembunyikan malu-malu nya.
Evan yang melihat itu hanya tertawa, dan akhirnya mereka sampai di sekolah.

Se sampai nya di sekolah Evan membuka kan pintu mobil untuk Syevana,
"Silahkan tuan putri" canda Evan.
"Evan ih apaan siiih, malu taauu, udah ah ayok ke kelas" jawab Syevana

Disana sudah menunggu Jay ,Steven ,dan Jake

"Kok kalian cuma bertiga, tiga bocil kemana" tanya Evan.
"Udah duluan mereka, ada test katanya" jawab Jake.
"Udah yuk masuk, eeh bentar aku ke toilet dulu " kata Jay.

SACRIFICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang