BAB 22

12 4 0
                                    

Semua kaget dengan perkataan Lorenzo, melakukan gigitan kedua itu sungguh mengerikan untuk Syevana.
Dia masih mengingat betul bagaimana taring Jay menancap di leher nya.

Saat Syevana akan melayangkan protes nya ,Juan memanggil dari atas.

"Ellena sudah sadar" teriak nya.

Semua pun naik ke kamarnya Ellena.

"Aku ada dimana ini, kok aku di kamar" tanya Ellena kebingungan.

Ellena menatap sekeliling sudah ada keluarga nya semua.
Mata Ellena menatap Evan.

"Kak Evan, kak Evan gapapa kan, bagimana kita bisa selamat kak" tanya Ellena langsung kepada Evan.

"Aku tidak papa, kamu yang tidak sadarkan diri lebih dari 1 minggu, Juan dan Willi menemukan kita" jawab Evan.

"Kak Vana sam kak Jay baik-baik aja kan" tanya Ellena kepada Syevana dan Jay.

"Aku gapapa kok Ell, nih seperti yang kamu lihat ,aku segar bugar" jawab Syevana tersenyum.

"Aku juga baik baik saja Sayang" sahut Jay.

Lorenzo dan Andreas pun memeriksa keadaan Ellena.

"Dia sudah baik baik saja, semua sudah baik" ucap Lorenzo

"Lalu ini bagaimana, langsung akan melakukan gigitan kedua" sahut Andreas.

"Gigitan kedua??apa maksutnya" tanya Ellena.

Syevana yang sudah ketakutan pun menjawab pertanyaan adiknya.

"Ja-jadi gi-gini Ell, Evan dan Jay sekarang separuh jiwa nya tertukar karena mereka salah menghisap darah kita, aku sampai cemburu karena Evan selalu ingin bersamamu, malah Jay yang selalu ingin dekat dengan aku, hmmm okee" Syevana menghela nafas terlebih dahulu sebelum melanjutkan.

"Terus kak?" Tanya Ellena.

Saat Syevana ingin berbicara tiba tiba ..

"Kita harus melakukan gigitan kedua kepada kalian untuk mengembalikan situasi" ceplos Jay.

Ellena terkejut...

"Hah ,aku digigit lagi ,engga engga aku takut" tolak Ellena.

"Nahh iya kan Ell, aku juga takut, masih kebayang taring Jay menancap di leherku, hiiih takut" sahut Syevana.

"Hmmm baiklah kalau begitu, berarti kalian akan membiarkan pasangan kalian tetap bertukar setengah jiwa nya, Syevana jangan menjadi singa saat Evan ingin dekat dengan Ellena, dan kamu sebaliknya Ellena" jelas uncle Lorenzo.

"Ta-tapi uncle aku takut, Jay yang se kalem itu aja sakit banget gigit nya apalagi Evan" bisik Syevana pada uncle nya.

"Aku mendengarnya sayang" ucap Evan dengan tatapan tajam nya.

"Baiklah baiklah begini saja kita tunggu Syevana dan Ellena siap saja bagaimana, papa tau betapa trauma nya kalian terkena gigitan itu, jadi kita tunggu mereka siap saja" ucap papa Alaris.

"Oke baiklah kalau begitu tapi ingat kata kata uncle dan paman ya ,jaga hati kalian baik baik dan jangan ada cemburu cemburuan karena ini mau kalian berdua" sahut paman Andreas terkekeh.

Si kembar galau sekarang akan menerima gigitan kedua itu atau tidak ,tapi mereka masih ngeri jika mengingat se sakit apa leher mereka.

Mereka pun pergi 1 persatu dari kamar Ellena, termasuk Syevana dan Evan.

Keluarga Roderick langsun pamit pulang.

Saat berjalan ke kamar Evan bertanya.

"Sayang kamu yakin tidak ingin mendapat gigitan kedua itu, aku akan terus seperti ini jika kamu tidak mau" tanya Evan pada Syevana.

SACRIFICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang