BAB 9

17 3 1
                                    

Jake terus memajukan dirinya pada Ellena, Ellena yang ketakutan terus melangkah mundur sampai mentok di dinding rooftoop.

Ellena sudah tidak bisa kemana-mana sekarang, karena Jake sudah menghimpit nya ke dinding.

"Kak Jake, aku mohon kak" ucap Ellena menangis.
"Astaga Ellena, kenapa kau takut begitu, tenang aku tidak akan apa-apa kan dirimu, sekarang tatap mataku" pinta Jake.

Ellena dengan takut-takut menatap mata Jake, mata merah terang indah yang dimiliki oleh Jake membuat Ellena terhipnotis, sampai beberapa saat kemudian Ellena tidak sadarkan diri, saat sadar dia sudah berada di UKS.

"Loh kok aku disini ya" begitu kata Ellena dalam hati.

Tiba-tiba datang Alice dari luar.

"Ellena, kamu udah sadar ,yaampun gimana bisa sih kamu pingsan di atas rooftoop, untung tadi ada kak Jake yang nolongin kamu" kata Alice.

Ellena bingung bagaimana dia bisa sampai pingsan di rooftoop dan di tolong oleh Jake.

"Aku lupa, tapi sudahlah Alice, oh iya kak Jake mana langsung kembali ke kelas?" tanya Ellena.

"Iya dia langsung kembali ke kelas dan bilang padaku titip Ellena, gitu" kata Alice.

"Oh ya sudah kalau begitu, ayo kembali ke kelas" jawab Ellena.

Mereka pun kembali ke kelas..
Saat perjalanan ke kelas Ellena bertemu dengan Jake lagi dan kali ini Jake dengan William dan Juan.

"Oh Ellena, kamu sudah sadar, bagaimana apa ada yang sakit" tanya Jake.

"Sudah tidak kak, terima kasih ya kak sudah menolong aku, ntah bagaimana aku bisa di rooftoop dan pingsan" kata Ellena sambil tersenyum

"Baguss ,dia sudah lupa semua nya" kata Jake dalam hati.

"Ell , ayo ke kelas kita sudah waktunya masuk, kak Jake aku ke kelas dulu bersama Ellena dan Alice ya" pamit William kepada Jake.

"Kau tidak mengajak ku kak" sahut Juan cemberut.

"Tidak kau jalan sendiri saja" jawab William sambil tertawa.

Juan pun kesal dan berjalan ke kelas duluan, di tertawakan oleh William ,Ellena ,Alice dan Jake.

"Ngambek dia loh Will, ya udah kak Jake aku pamit ke kelas dulu ya ,sekali lagi terima kasih ya kak" ucap Ellena.

Jake hanya menjawab dengan senyuman.

Di kelas 12A...

Evan dan Syevana sedang  mengobrol dan bergurau bersama Jay dan juga Steven karena guru belum datang.

Dari luar datang lah Jake.

"Haii..haii..aku mau gabung" sapa Jake sambil duduk di bangku nya.

"Bagaimana tugas mu sudah selesai" tanya Evan.
"Beresss, semua sudah beres" jawab Jake.

Syevana pun bertanya..
"Tugas apa sih, kok ga ngajak-ngajak Jake" tanya Syevana.

"Tugas lelaki Vana masak iya ajakin kamu" kata Jake sambil tertawa.

"Ooooh gituuu, kok yang disini ga ikut bantuin kamu sih ,jahat banget deeeeh" canda Syevana.

"Itu keahlian Jake sayang, jadi tidak perlu bantuan" tawa Evan.

Mereka pun tertawa bersama-sama
Syevana sangat bahagia dia sangat-sangat di ratukan oleh Evan dan saudara-saudara nya, dia seperti punya keluarga baru lagi.

Jam istirahat...

Syevana dan Evan sedang berjalan ke kantin , entah kenapa Syevana itu tidak mempunyai teman perempuan di sekolah, hanya teman biasa tapi dia tidak mempunyai sahabat seperti Ellena mempunyai Alice.

SACRIFICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang