BAB 39

14 4 0
                                    

Raja Roderick dan papa Alaris pun berjalan keluar kastil.
Sudah banyak prajurit yang berguguran ,terlihat Ni-ki juga tengah bertarung dengan pasukan dari keluarga Aladrick.

Felix yang memimpin masih berada di belakang para pasukan nya, tapi saat raja Roderick keluar dia pun memajukan diri nya.

"Hallo paman Roderick, bagaimana kejutan dari ku fantastis kan haha ,waaah ada penyihir biru juga disini ,kau memanfaatkan besanmu itu untuk menambah pasukan paman" ucap Felix tertawa jahat.

"Aku tau semua yang terjadi itu adalah rencana darimu Felix ,dan disaat ini lah kau akan menyerang ,kau memang sungguh licik putra Aladrick" geram raja Roderick.

Diam diam papa Alaris memanggil pasukan nya dengan kekuatan telepati nya, dan sekarang pasukan itu bersembunyi di balik pohon pohon yang ada disana.

"Hahaha bagus kan rencana ku paman sekarang keluarga mu hancur 4 putera dan 2 menantu mu meninggalkan kastil ini, dan mana 2 putera terkuatmu itu kenapa tidak ikut bertarung disini ,hah" ucap Felix dengan tatapan sinis nya.

"Kau tidak perlu tau mereka dimana sekarang lawan saja kami" papa Alaris akhirnya membuka suara.

Raja Roderick dan papa Alaris pun melawan Felix yang di bantu oleh Damien adiknya.

"Sudah tua masih ingin melawanku penyihir biru" ucap Damien mengejek papa Alaris.

"Tutup mulutmu itu dan lawan aku" geram papa Alaris dan mereka pun bertarung.

Pasukan penyihir biru pun langsung keluar dari persembunyiannya dan ikut bertarung melawan pasukan Felix, datang juga paman Andreas ,Uncle Lorenzo, bibi Florine dan pasukan mereka untuk membantu.

"Jumlah mereka sangat banyak kak, ditambah disini tidak ada ke 6 putra mu, hanya Ni-ki tapi lihat lah dia pun sudah sangat terluka dan melemah, bagaimana ini kak" ucap paman Andreas sambil bertarung.

"Aku tidak tau Andreas ,kita lawan saja sekuat yang kita bisa ,aku sudah pasrah Andreas" jawab raja Roderick.

Peperangan sudah berlangsung 3 jam lama nya dan kemenangan masih di pegang oleh pasukan Felix Aladrick.

Di satu sisi ada papa Alaris dan uncle Lorenzo.

"Kakak, kita membutuhkan Evan dan yang lain nya ,kita akan kalah jika seperti ini kak" ucap uncle Lorenzo.

"Aku tau Lorenzo, tapi seperti yang kau lihat ,Jake, Juan ,William dan Steven tidak ada disini mereka entah kemana dengan membawa 2 putri ku juga, Evan dan Jay juga tidak memungkinkan untuk bertarung keadaan mereka sangat sangat kacau" jawab papa Alaris.

"Apa jejak Jake tidak di temukan kak, pasukan Felix Aladrick semakin bertambah, tapi pasukan penyihir biru kita sudah banyak yang gugur kak, akupun rasanya tenaga ku sudah terkuras melawan mereka" ucap Uncle Lorenzo dengan wajah lelahnya.

"Tidak Lorenzo ,mereka hilang bagai di telan samudera, kami semua tidak tau mereka ada dimana" papa Alaris terlihat sangat sedih dan hancur.

Disaat pertarungan sedang terjadi ternyata diam diam ada yang memasuki kastil dan menuju ruangan tempat Evan dan Jay ,tidak ada prajurit yang berjaga karena semua fokus pada peperangan.

Siapa dia ???

Dia adalah Alexa dan juga Cassius.

"Kau yakin ini tempat nya Cassius" tanya Alexa.

"Aku sangat yakin ,dari mata mata kita aku mengetahui jika Evan dan Jay di kurung di tempat ini, jangan banyak bertanya lagi dan ikutilah aku" jawab Cassius ketus.

Alexa pun sedikit kesal dengan Cassius yang bicara nya tidak ada lembut lembut nya.

Mereka berdua melewati lorong gelap itu dan ya mereka menemukan tempat Evan dan Jay.

SACRIFICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang