°09°

31 6 0
                                    

"Nanti lo ikut gue ya na"

"Kemana Rik?"

"Nanti kamu tau kok." gue gatau mau dibawa kemana kan tapi yaudah lah nurut aja.

Kring! Kring!

Bel pulang sekolah sudah dibunyikan.

Gue segera ngebuntutin Riki menuju parkiran.

Setelah sampai diparkiran gue langsung naik ke mogenya Riki. Ga lupa pakai helm dulu biar safety.

"Udah?" tanya Riki memastikan gue udah naik belum.

"Udah"

Riki mulai tancap gas menjalankan mogenya.

_ _ _ _ _ _

Riki berhenti di depan tempat tongkrongan gitu. Rame sih, banyak moge yang terparkir disana juga.

Gue turun dari motor nyopot helm terus ngasihin helmnya ke Riki.

Kita berdua langsung memasuki tempat tongkrongan itu.

Semua mata tertuju pada gue sama Riki yang baru aja dateng.

"Ketua udah datanggg menn"

Ketua? Riki kah yang jadi ketua? Tapi ketua apa?

Rame banget nih tempat. Kayaknya isinya cowo semua soalnya gue ga liat ada cewe satupun disana.

Kini Riki lagi salaman sama cowo - cowo yang ada disana. Gue cuma diem kan soalnya bingung mau ngapain.

"Duduk Na"

Riki nyuruh gue duduk di sofa dimeja panjang.

Lalu gue duduk di sofa.

Temen - temen Riki juga pada kumpul dimeja panjang.

Bjirr gue cewe sendirian disini tolongg.

"Gausah takut Na, ada gue disini" bisik Riki yang membuat gue merasa agak aman.

"Siapa nih Rik tumben bawa cewe, cewe lo ya?" tanya salah satu teman Riki.

"Bukan kok dia temen gue" Riki menjawab dengan senyuman.

Iya Rik kita cuma temen kok >⁠▂⁠<

"Sejak kapan lo punya temen cewe? pasti si Jena ini cewe lo" ujar kak Heeseung ternyata dia juga ada disini.

Kak Hee tambah ganteng astagaa 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

"Gue anggap dia jadi bestfriend"

Iya iyaa Rik kita sebatas besprend kan gak lebih hikss ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Salah satu temen Riki ada yang ngulurin tangannya. "Kenalin gue leo".

Gue membalas uluran tangannya," Jena".

Ganteng juga si Leo hahaha

"Udah pada pesen makan belum?" tanya Jay.

"Belum nih kan nungguin ketua dateng"

"Gue udah dateng jadi pesen sana" Riki memerintah

"Asyiapp" jawab cowo - cowo disana serentak.

Semuanya pada pesen makanan sama minuman.

Sebenernya Riki ngajak gue kesini buat apa sih buat dikenalin sama cogan - cogan kah? aduh pingsan aja ga sie hwehwe

"Rugi banget cewe secantik dia ga dipacarin" ujar Leo sumringah.

"Udahlah mantan lo itu udah berpuluh puluh" ujar kak Heeseung sinis.

"Kalo gue Soobin you know Soobin" ucap Soobin mengenalkan diri ke gue.

"Gue Jena"

Ganteng semua babikkk cowo disini gaada yang mengecewakan.

Makanan sudah datang dan semuanya menyantap hidangan.

Gue cuma pesen es coklat karena udah kenyang.

Ga lama Soobin mendekat dan membisikkan sesuatu ke telinga Riki.

Ekspresi Riki kok mendadak aneh gitu. Apa yang mereka bisikin.

Riki juga mbisikin sesuatu di telinga Soobin. Duh gue kok kepo ya.

"Perhatian semuanya Ketua ada kejutan!" Seru Soobin suaranya menggema dan menggelegar.

Semua mata tertuju pada Riki dan Soobin termasuk gue.

Tiba-tiba Riki menarik tangan gue dan membawa gue ke semacam panggung gitu tapi ga tinggi.

Gue kaget kan.

Riki jongkok dan megang tangan gue.

Apasih ini sebenarnya kok jantung gue jadi goyang dumang 〒⁠﹏⁠〒

"Yeon Jena"

Riki manggil nama gue.

Gue cuma ngangkat alis kiri gue.

"Do you want to be my girlfriend? Yeon Jena"

Gue kaget dan wajah gue mulai blushing.

Astaga bangunin gue dari mimpi ini siapapun tolong.

Tapi ini bukan mimpi kann.

"Yes or No"

Riki berucap lagi.

"Terima Terima Terima" Cowo disana pada bersorak kompak.

"Sorry"

Semuanya reflek terdiam.

"Kenapa"

"Gue gabisa"

"Gabisa kenapa"

"Gue gabisa kalau nolak lo"

Semuanya langsung tepuk tangan.

Gue langsung meluk Riki erat. Ini kali pertama gue ditembak cowo.

Gue harap keputusan gue buat nerima Riki itu bukan keputusan yang salah.

Soobin memberikan sebuah buket kepada Riki. Buket pita satin berwarna soft pink berglitter nan indah yang diatasnya terdapat satu mahkota yang tak kalah mewahnya.

Riki menyodorkan buket itu buat gue. "This is for you my girlfriend".

Gue langsung menerimanya. "Thanks"

Gue langsung tersenyum lebar. Indah banget cok buketnya huaa Rikinya juga ganteng bangett.

Riki mengambil sebuah mahkota yang ada di buket lalu memakaikannya di kepala gue.

"Mahkota ini jadi bukti kalo kamu udah jadi milikku" ujar Riki merapikan rambut gue.

Ini dia manggil gue kamu bukan lo?

Gue salting brutal njrit tapi berusaha tetep tenang.

"I love u"

"I love you to baby"

"Ayo makan sepuasnya guys biar ketuaa yang bayarrrr!" seru Soobin.

"Aszeekkk"

"Wokeeeeeeeee"

Suasana disana sangat menyenangkan dan gue juga agak terharu gitu.

"Rik" panggil gue.

Riki menoleh.

"Kenapa?"

"Gue mau hubungan kita ini jangan diumbar dulu ya" ucap gue memohon.

Riki berfikir sejenak."Eummm, oke" balasnya

"Mulai sekarang ngomongnya aku kamu ya jangan lo gue lagi" ujar Riki menepuk nepuk rambut gue.

"Ok-kkeyy" jawab gue.

"Oh iya"

"Apa Rik?"

"Karena kita udah resmi pacaran, jadi panggil aku sayang ya" Riki berujar mengandung permintaan.

"Iy-iy-iya Rik"

"Eh sayang"

Rasanya aneh pertama kali manggil seseorang dengan sebutan sayang.

REVENGE || NI-KITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang