°14°

72 7 0
                                        

"INPOOO GESSS!" teriak Sunoo masuk ke dalam kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"INPOOO GESSS!" teriak Sunoo masuk ke dalam kelas.

Lagi jamkos elah, ganggu aja.

"Info apaan?" tanya gue kan.

Si Sunoo malah diem.

"Senin besok kita UAS!" jawab Sunoo.

"Yahhhh" keluh Jay.

"Gue gamau pisah sama kalian huaaa..." ujar Adel berkaca - kaca.

Bella tiba - tiba meluk gue sama Adel.

"Pokoknya gue pengen sekelas sama kalian lagi," pekik Bella.

"Gue juga pengen kita sekelas lagi," ucap gue juga.

"Jangan erat - erat Bell ini gue gabisa nafas," seru gue.

"Semangat guys, semoga kita semua naik kelas!" ucap Jake.

"Amiiin!" jawab para murid serentak.

"Gue gamau pisah sama Bella," ucap Jay lirih.

"Sabar bro," balas Sunghoon menepuk - nepuk bahu Jay.

"Gue juga gamau pisah sama Jena," ucap Riki juga.

"Iya sabar bro. Gue jomblo nangis dipojokan," sahut Sunghoon si sad boy.

Baru mau naik kelas aja udah sesedih ini apalagi nanti pas lulus  ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

"Udah jangan sedih dulu. Masa depan kalian masih panjang," ucap Jungwon datar.

_ _ _ _ _ _

"Na." panggil Riki.

"Iya?"

Riki menunjukan sebuah cincin berlian yang amat indah di hadapan Jena.

"Will you marry me?"

Jena mengangguk tanda mengiyakan.

"Iya, aku mau"

Melihat itu Riki tersenyum lebar. Kemudian Riki meraih tangan Jena dan memasangkan cincin ke jari manis.

Mereka berdua saling tatap.

Para tamu undangan bersorak bahagia.

Tiba - tiba semua lampu mati, hanya tersisa lampu yang menyoroti Riki dan Jena.

"Kok jadi deg - deg an sih" batin Jena.

Tak lama Riki mendekat, ia memiringkan kepalanya dan menempelkan bibirnya dengan milik Jena.

Tangan kanan Riki memegang tekuk Jena. Riki memejamkan mata, begitupun Jena.

Clup

"Na bangun kebakarann" teriakan Bella sontak membangunkan gue dari mimpi yang indah.

REVENGE || NI-KITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang