°06°

100 10 1
                                        

"Enak bangett na!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Enak bangett na!"

"Sumvah bikin mau lagi dan lagi"

"Coklatnya lumer di mulut"

"10000/10"

"Kenapa ga usaha kue aja na?"

"Lezat"

"Top markotop"

Udah kaya ngiklan aja mereka. 

Buset sampe si Jay nyuruh buka usaha kue. Si Adel juga ngasih dua jempol. Syukur sih mereka pada suka sama bolu gue.

Lama- lama bolu tinggal sedikit.

Kini tinggal sisa satu bolunya.

Jay sama Bella rebutan buat ngambil bolu terakhir.

"Buat aku ya sengg please" ucap Bella dengan raut wajah memelas.

"Ngalah sama cewe yaa seng" ucapnya lagi.

"Tapi aku juga pengen lagi sayaangg" sahut Jay halus.

Gue cuma senyum tipis liat mereka rebutan bolu buatan gue. Seenak itu ya sampe pada rebutan <⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

Buatan gue gitu loh cmiwww

"Udahlah daripada kalian ribut mending bolunya buat gue aja" sarkas Jungwon.

Baru saja Jungwon mau mengambil bolu terakhir eits malah udah diambil Riki duluan.

Sabar ya won ;)

"Daripada buat kalian, mending bolu terakhir ini buat yang bikin aja. Kasian dia belum makan sendiri". Serobot Riki sembari memegang bolunya.

Riki berjalan menghampiri gue membawa sepotong bolu terakhir.

Dia berhenti tepat dihadapan gue.

"Buka mulutnya na?  aaa"

"Aaaa" gue membuka mulut gue ga terlalu lebar.

Gue menggigit bolunya, enak banget suerr.

Ehh tapi ini beneran? Riki nyuapin gue?

"Cieeee!" sorak sekelas.

Gue cuma gigit sedikit doang bolunya kan. Ga nyangka setelahnya Riki yang ngabisin bolunya.

Yang bikin gue hah hoh itu dia beneran makan bekas gigitan gue? hah

"Jena bisa makan kue sendiri, ga usah disuapin" ucap Jungwon lalu meninggalkan ruang kelas.

_ _ _ _ _ _

"Bakso bu Desi emang juaranya yah gurls" ucap Bella sambil makan semangkuk bakso.

Gue sama Adel cuma berdehem.

"Gue pengen makan seblak" ujar gue.

"Ya udah besok kuy gue traktir" balas Bella monyong² masih makan bakso.

"Okeyy tencu. Lumayan ditraktir"

"Jam tiga sore ya"

"Okee"

"Siappp"

"Awas kalo lo lupa na, gue paksa lo jadian sama Riki"

"Apaan lah apa apa Riki, Riki terus lo" males gue.

"Jangan - jangan lo yang suka sama dia?" ucap gue sambil nunjuk hidung Bella.

Bella nepis tangan gue, "Jirr, gak lah gue kan dah punya Jay,"

Hik

Hik

Hik

Tiba - tiba gue cegukan.

"Lo cegukan na?" tanya Adel

"Pake nanya lo del" sahut Bella.

"Hehe" adel nyengir.

"G-gue hik hik mau hik hik" gue mau ngomong susah bet soalnya cegukan terus.

"Mau apa na? minum?" tanya Bella.

"Gue mau ke toilett!" ucap gue cepat

"Hik hik"

Gue langsung lari mbradat ke toilet. Malu woy mana cegukan gue keras banget.

_ _ _ _ _ _

Hik

Hik

"Kenapa sih cegukan gue ga berhenti hik berhenti hik," kata gue lelah.

Setelah selesai gue langsung keluar dari toilet.

"DORRRR"

Tiba - tiba ada yang ngagetin gue.

"Ayammm!" teriak gue kaget nggak sengaja nendang area sensitifnya.

"Aduhhhh.. masa depan guehh" Riki merintih kesakitan sambil memegang aset berharganya.

"Elo Rik? astaga ngapain lo ngagetin gue, untung gue ga jantungan" sewot gue.

"S-sorry Rik gue kira orang mesum, lagian lo kok di pintu toilet cewek?" ujar gue lagi.

"Udah sembuh cegukan lo?" tanya Riki balik sedikit merintih.

Lah gue baru sadar gue udah ga cegukan lagi.

"Gue ngagetin lo tuh karena buat nyembuhin cegukan lo," Jelas Riki.

Tampangnya aja cool nyatanya perhatian gitu ᵕ⁠༚⁠ᵕ

"Ooh thanks Rik"

Riki mengangguk.

"An-anu itu lo ga papa kan Rik?" tanya gue memastikan.

"Gapapa paling ya ga lecet" Riki senyum tipis kaya terpaksa gitu.

"Sekali lagi makasih dan maaf ya Rik,"

Riki megerutkan alisnya, "Iya"

























Lah kok dia bisa tau gue cegukan ya. Apa daritadi dia ngawasin gue?

REVENGE || NI-KITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang