°15°

64 7 0
                                        

"Setelah bel berbunyi kalian boleh langsung mengerjakan soal - soalnya," pinta pak Eun Woo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Setelah bel berbunyi kalian boleh langsung mengerjakan soal - soalnya," pinta pak Eun Woo.

"Baik pak"

Kring...


Kring...

Bel sudah berbunyi para murid segera mengerjakan soal ulangan satu demi satu.

"Waduh ini jawabannya A apa B sih," batin gue sembari memainkan pulpen.

"Apa gue tanya Bella aja? ck lah takut dosa. T-tapi satu aja ga papa lah ya terpaksa ini," batin gue bingung.

Uhukk

Uhukk

"Kenapa Jena, batuk?" tanya pak Eun Woo.

Gue ngejawabkan."Hehe iya pak kebanyakan minum es kemarin,"

"Lain kali jangan kebanyakan minum es ya," nasehat pak Eun Woo yang membuat gue mengiyakan.

"Iya pak,"

Suasana kelas hening. Sementara Pak Eun Woo sedang sibuk dengan berkasnya.

Gue mengangkat tiga jari ke depan muka kode meminta jawaban ke Bella tepatnya nomer tiga.

Bella di samping gue menotice lalu menggaruk hidungnya yang berarti kode jawaban B.

Setelahnya gue langsung mengisi nomer tiga dengan jawaban B.

_ _ _ _ _ _

"Waktu mengerjakan tinggal 10 menit lagi. Yang sudah selesai bisa dikoreksi dulu sebelum dikumpulkan," ucap Pak Eun Woo terus melihat jam tangannya.

"Siap pak!"

Pak Eun Woo beranjak dari tempat duduknya, lalu berjalan mengitari para murid.

Pak Eun Woo berhenti didekat gue. "Kamu sudah selesai Jena?" tanyanya.

"Sudah pak,"

Kring....

Kring...

"Baik anak - anak silahkan soal dan jawaban dikumpulkan di depan,".

"Siap pak-!" jawab para murid serentak.

Pak Eun Woo berjalan menuju tempat duduknya.

Pada murid meletakan kertas soal dan jawaban di meja pak Eun Woo bergiliran.

"Oke, semuanya sudah selesai ya. Semoga nilai kalian memuaskan," ucap pak Eun Woo menata berkas jawaban.

"Aamiinn," jawab murid serentak.

"Sekian dari saya terimakasih. Selamat siang," ucap pak Eun Woo lalu meninggalkan ruang kelas.

"Siang pak!"

"Besok ngawasin kelas ini lagi ya pak ya-!" Seru Ciara salah satu murid kelas 11 B.

_ _ _ _ _ _

"Enak bet mochi daifukunya," kata gue makan mochi sampe mulut gue belepotan coklat.

"Iya dong buatan mamih gue gitu loh," balas Bella antusias.

"Ternyata orkay kaya lo ga gengsi jualan di kantin yah," gumam gue.

"Gak dong. Ya itung-itung belajar wirausaha lah ya," balasnya tersenyum lebar.

Adel meletakkan es teh di atas meja. "Bagus tuh. Kapan - kapan gue nyoba ah,"

"Nitip piscok lumer keknya enak deh," ucap Adel lagi.

"Semangka goreng aja," usul gue.

"Emang ada?"

"Ga tau hehehe"

"Saja ada ada"

"Ehh... btw si guru baru yang muda tadi siapa tuh namanya lupa," tanya Adel sembari mengingat ingat nama orangnya.

"Pak Eun Woo?"

Gue menjawab singkat. "Heeh"

"Lah dia kan pacarnya kakak gue cok," sahut Bella tiba - tiba.

"Hah? beneran?" tanya Adel melotot bukan maen.

Gue juga langsung ikut terkejut.

Bella mengangguk cepat.

"Owalah gue kira udah nikah atau masih jomblo gitu," kata si Adel enteng.

Bella mengambil mochi lalu memakannya. "Maksud lo mau confess kalo dia masih jomblo gitu?"

"Enggak sih cuma terpesona aja gue," gerutu Adel.

"Kalo lo pengen punya pacar deketin aja tuh si Sunghoon," usul gue tiba - tiba.

"Matamuu na," pekik Adel.

"Andai gue punya pacar seganteng pak Eun Woo, sekaya Jay dan sebaik Riki," Adel menopang pipi dengan kedua tangannya diatas meja lalu menghayal.

"Amiinn in kek!" sarkasnya.

"Amiinnn" jawab gue sama Bella bareng dengan nada ditekan.

"Puas?" tanya Bella.

"Belum. Gue belum punya yang spek mereka,"

Bella memutar bola matanya malas."Ya deh terserah"

Suasana tiba - tiba hening. Tak ada satupun yang berbicara. Semuanya fokus sama handphone masing - masing.

"Eh tapi gue juga pengen punya pacar anak geng motor gitu," ucap Adel membuka pembicaraan.

Gue meletakkan hp di atas meja. "Are you serious?"

"Heem" jawab Adel singkat.

"Berarti suka minum - minum?" tanya gue lagi.

"Bukan yang suka mabuk juga kali," jawabnya.

"Mana mungkin geng motor ga pernah mabuk - mabukan, Adell," bantah gue.

"Ya udah kalo ga percaya kalo itu emang nyatanya ada,"

"Gue tuh ga suka kalau punya pacar geng motor gitu," gue menatap mata Adel dan Bella bergantian.

"Berarti kalo punya pacar geng motor gitu, lo bakal putusin?" tanya Bella serius.

Gue mengangguk."Pasti,".

"Termasuk Riki dong?"

Gue terdiam beberapa detik.

"Gue mikir - mikir dulu,"

REVENGE || NI-KITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang