"Apa dia ngambek ya jadi ga ngabarin gue? apa karena pak Eun Woo? Masa sih ya ga mungkin dong" batin gue masih bengong.
Adel memegang bahu gue."Na, udah jangan dipikirin bentar lagi kita liat peringkat kita".
Gue menengok ke Adel lalu mengangguk sedikit.
Tak lama pak Mario selaku wali kelas memasuki ruang kelas.
"Selamat pagi anak - anakku sebangsa setanah air sefrekuensi dan se se- lah pokonya" sapa pak Mario.
"Pagiii pak" jawab para murid.
"Baik sekarang kalian boleh melihat peringkat kalian di papan pengumuman. Jangan sampai berdesakan ya. Dan setelahnya kalian boleh langsung pulang". Ucap pak Mario dengan tempo agak cepat.
"Siapp pak"
Setelahnya gue sama temen - temen yang lain langsung lari menuju papan pengumuman.
"Ayo na" Ajak Bella.
Beberapa detik kemudian gue Adel dan Bella sampai di depan papan pengumuman.
Sudah rame yang ngumpul, jadi agak berdesakan.
Bella menarik tangan gue."Ayo Na"
Bella juga menarik tangan Adel.
"Misi...Misi semua" sarkas Bella bak Ratu menyingkirkan apa yang ada dihadapannya.
"Woy sabar woy-!" Celetuk seorang murid yang ga terima.
"Maaf banget maaf yah" ucap gue cepat.
Murid tersebut malah sinis ke gue.
Salah Bella loh ya gue ga ikutan.
Bella melihat ke kertas yang ditempelkan di papan pengumuman. Ia mencari namanya.