n : "..." in italic means talking on the radio or phone
. . . . .
Rion merenggangkan tubuhnya selepas keluar dari ruang rapat, jam menunjukkan pukul 5 sore. Mengabaikan Krow yg sudah menggerutu sedari tadi, sebenarnya pria abu itu menggerutu bukan karena bosan, lelah atau apa melainkan karena salah satu bawahan Maestro yg selalu melirik genit ke arahnya.
"Geli banget tuh orang, ngegodain gw mulu tai. Ganteng juga kagak anjing" misuh Krow yg dijawab tawa kecil dari Rion
"Yang lain masih di tempat crafting-an Krow?" Tanya Rion yg di balas anggukan kecil dari si surai abu. Rion dan Krow akhirnya memilih untuk menyusul yg lainnya ke sana. Dalam perjalanan sesekali Rion melontarkan obrolan dan candaan kecil kepada anaknya ini, jujur saja wajah rupawannya itu masih berkerut kesal.
"Mami!!" Seru Krow, ia yg pertama turun dari mobil saat tiba meninggalkan Rion begitu saja. Caine yg merasa di panggil menoleh dan melayangkan senyuman manis kepada Krow.
"Hey what's wrong? Kok muka kamu bete gitu?" Tanya Caine menangkup wajah Krow yg memang sangat kentara jika sang empu sedang kesal.
"Abis di genitin dia sama anak buahnya Maestro" jawab Rion yg mendapat tawa kecil Caine. Sedangkan Krow sendiri kembali mencibir jika mengingatkan hal menjijikkan itu. Wajah kesalnya kembali seperti semula saat Caine mengelus wajahnya sayang.
"Kamu kan ganteng Krow, wajar dong anak mami yg satu ini banyak yg suka"
"Ughh Mamii..." Cicit Krow sembari menyembunyikan wajahnya yg mungkin sudah memerah saat ini. Pujian Caine membuatnya malu jujur, namun ia juga merasa dadanya menyeruak bahagia.
"Utututu lucunya Krow malu" ucap Caine sedikit terkekeh gemas. Rion yg melihat itu tersenyum simpul, kemudian menarik pinggang ramping Caine dalam rangkulannya. Mengabaikan Krow yg masih mengalihkan wajahnya dari Caine.
"Masih belum selesai kah dirimu?" Bisik Rion tepat di telinganya
"Udah kok, ini kita lagi persiapan pulang"
"Okay, kamu semobil sama aku ya" pinta Rion yg dijawab anggukan kecil, setelahnya Rion meminta Krow membantu yg lain berkemas pulang. Krow menatap Rion sinis kala yg lebih tua itu meminta dirinya yg membawa mobil milik Caine, sebenarnya ia tak keberatan apapun membantu membawa mobil Caine namun begitu sadar maksud terselubung si bapak membuat dirinya seketika jengah.
Harinya serasa semakin buruk saat Echi ikut duduk di kursi penumpang, seperti yg semuanya tahu gadis terong itu selalu ikut mengintili Caine kemana-mana.
"Ah tai, kenapa jadi lu yg nyetir" cemooh Echi
"Lu pikir gw mau anying semobil sama lu" sinis Krow
"Mamii~ mau semobil sama Mami!" rengek Echi di radio
"Echi lu kayak gatau aja anjir, si bapak lagi modus itu" jawab Key dalam radio
"Udah Mi, diemin aja nih anomali satu. Lanjut jalan pulang aja" timpal Krow dalam radio, dapat samar-samar terdengar tawa kecil Caine dan sedangkan Echi sendiri mulutnya sudah di sumpal oleh telapak tangan Krow
"Anjing tangan lu bau Krow!" Umpat Echi setelah berhasil melepaskan diri menghadiahkan tawa lepas dari Krow.
"Riji pimpin jalan pulang ya, gw pantau dari belakang" perintah Rion yg mendapat sahutan nyinyir ramai di radio
"Gw potong ya gaji kalian semua" ucap Rion seketika membuat mereka bungkam, menahan segala sumpah serapah mereka dalam hati masing-masing.
"Parah banget si Papi mainnya potong gaji" celetuk Selia yg disetujui semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Secret ✔️
Fanfiction- rioncaine au - Kisah ini sederhana, hanya keseharian kecil dari sebuah keluarga yg 'dibuat' oleh seorang pria bernama Rion Kenzo. Namun di balik keseharian yg biasa ini, anak-anaknya justru sering berbisik membicarakan sang kepala keluarga yg bisa...