01. godfathers

4.4K 367 8
                                    

DIHARAPKAN MENJADI PENONTON DAN PEMBACA YG BIJAK!!

Semua yg terjadi dalam cerita ini hanya FIKSI/KARANGAN untuk HIBURAN/ENTERTAINMENT SEMATA, jika suka simpan hiburan ini untuk dirimu sendiri jika tidak bisa pergi tanpa meninggalkan apapun. Dimohon untuk tidak membawanya ke kehidupan nyata dari pemilik karakter sebenarnya, saya hanya meminjam namanya saja.

. . . . .

Netra violet itu menatap sekeliling ruangan dalam diam. Ia meminta semua anggota keluarganya untuk kumpul di ruang tengah tempat mereka biasa berdiskusi. Mereka baru saja selesai melakukan 'transaksi' jadi ia berfikir untuk sedikit mengevaluasi agenda hari ini. Dirinya menghitung satu persatu anak-anaknya hingga ia sadar ada seorang yg tidak hadir.

"Caine mana?" Tanya pemilik netra itu pada yg lain

"Tadi aku lihat Kak Caine di atas Papi" jawab seorang gadis berambut putih

"Kayaknya dia kecapek-an deh abis transaksi" tambah seorang pria berambut putih yg duduk di samping gadis itu

"Oh oke thanks Mia, Mako" ucapnya, ia kemudian meraih radio dalam sakunya dan sedikit menjauh dari yg lain

"Caine?" panggilnya lewat radio

"Hm? Iya Rion" sahut di seberang sana lembut seperti biasanya.

"Take your time, kamu kalau mau istirahat gapapa" ucapnya tak kalah lembut

"Thanks Rion"

Pria yg disebut Rion itu tersenyum simpul dan kembali menaruh afeksinya pada yg lain. Raut dan nada bicaranya ketika di radio begitu tenang sebelum akhirnya kembali tegas ketika memulai rapat, beberapa dari mereka di sana saling pandang seakan bertukar pikiran. Garis bibir mereka tak tahan menarik sebuah senyum penuh arti.

. . . . .

"Mau kemana Pak?" Tanya seorang gadis berambut biru gelap kepada Rion yg sudah menaiki tangga. Pasalnya pemilik surai ungu terong itu terlihat sedikit buru-buru meninggalkan ruang tengah setelah selesai rapat.

"Mau ke kamar istirahat, kamu sama yg lain istirahat juga Key. Selamat istirahat semuanya" ucapnya sedikit lantang agar yg lain ikut mendengar, dapat ia dengar beberapa balasan saling menyahut dibawah.

Rion melangkahkan kaki menuju kamar tidurnya yg terletak paling pojok koridor, berhadapan tepat dengan kamar tidur milik Caine. Sedikit merenggangkan tubuhnya sebelum ia masuk kamar dan memutuskan untuk mandi. 15 menit dirinya selesai dan keluar hanya dengan lilitan handuk di bagian bawah tubuhnya tak lupa sebuah handuk kecil ia gantungkan di leher berniat untuk mengeringkan rambutnya selepas keramas.

Ia sedikit terkejut mendapati pria berambut merah menyala dengan piyama bermotif dinosaurus di atas ranjangnya. Dirinya kenal betul sosok itu, sosok yg ia pastikan selalu berdiri di sampingnya sebagai kepala keluarga.

"Loh Caine? Kamu gak istirahat?" Tanyanya sambil mendudukkan diri di tepi ranjang, kepala merah itu menggeleng tipis.

"Kamu gak capek?" Tanyanya sekali lagi, hening tak ada jawaban. Jemari Rion sembari mengusak-usak rambutnya dengan handuk kecil agar cepat kering, namun dirinya justru di kagetkan kembali dengan jemari Caine yg mengambil alih tugasnya.

"Capek banget tapi aku gak bisa tidur"

Kalimat itu begitu lembut keluar dari bibir Caine, membuat Rion tak tahan untuk tidak terkekeh gemas. Disamping pekerjaan mereka yg sangat kasar dan tidak baik, membuat semua orang pasti berfikir beribu kali kenapa Caine ada disana.

Little Secret ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang