Seminggu berlalu Rafandra dan Arumi keduanya sering menghabiskan waktu bersama melukis banyak memori untuk di kenang baik bersama teman maupun keluarga. Kini keduanya sedang berada di sebuah tokoh bunga yang cukup terkenal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cleo?"
"Hm."
"Buat kamu."
"Mawar aja, aku gak suka edelweiss," ucap Arumi menolak bunga pemberian Rafandra.
"Yaudah aku ganti dulu sama yang mawar. Tapi tahukah kamu? Ketika seseorang memberikan bunga edelweiss kepada kekasihnya, maka hubungan mereka akan abadi," ujar Rafandra.
"Bener banget tu mbak," sahut seorang pelayan bunga yang tak sengaja mendengar percakapan mereka, kemudian tersenyum ke arah keduanya dan langsung pergi.
"Jadi gimana bosku? Mawar atau edelweis?" tanya Rafandra.
"Edelweis. Biar hubungan kita abadi," jawab Arumi cepat kemudian mengambil bunga edelweiss dari tangan Rafandra.
"Yaudah kita ke kasir bayarin bunganya," ucap Rafandra, mereka pun berjalan ke kasir.
Arumi memberikan bunganya ke penjaga kasir, Rafandra mengeluarkan kartu ATM-nya untuk membayar bunga tersebut. Setelah bunganya di bayar dan di bungkus pelayan itu pun tersenyum memberikan bunganya ke Arumi dan mengembalikan kartu ATM-nya Rafandra.
"Pilihan yang bagus mbak. Semoga hubungannya selalu abadi," ucap pelayan yang tadi mengisyaratkan agar Arumi tetap memilih bunga tersebut.
"Makasih kak. Kita permisi dulu," ucap Arumi tersenyum ramah.
"Sama-sama Mbak. Semoga harinya bahagia selalu," balas pelayan itu dan Arumi hanya tersenyum menanggapinya.
Keduanya pun keluar dari toko bunga menuju motor Rafandra. Setelah memastikan kekasihnya naik Rafandra menjalankan motornya meninggalkan tempat itu. Dijalan keduanya tersenyum sambil menikmati pemandangan alam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.