jealousy

339 35 6
                                    

Yeonjun itu bukannya tidak populer. Dia hanya tidak menyadarinya. Sebenarnya sehari setelah ia pindah sekolah, yeonjun sudah menjadi salah satu siswa yang ketampanannya tidak di ragukan. Hampir semua siswi di sekolahnya selalu menjadikannya topik pembicaraan. Seperti yang di lakukan beberapa teman sekelas Beomgyu saat ini.

"Kau tau, yeonjun Sunbae itu benar-benar jago dalam sepak bola. Aku sering melihatnya bermain"

"Benarkah? Aku juga pernah melihatnya beberapa kali bermain basket"

"Yang kudengar juga dia pernah menang adu panco dengan guru shin"

"Wahhh hebat. Dia sangat atletis. Aku jadi penasaran bentuk tubuhnya hihihi~ apakah dia memiliki otot perut?"

Gahhh

Gerah

Beomgyu membuka kancing teratas seragamnya dengan kasar. Sebenarnya tidak hanya sekali dua kali ia mendengar teman sekelasnya membicarakan hyungnya. Sebelumnya ia tidak perduli, Tapi kali ini rasanya benar-benar menyebalkan. Matanya menatap tajam pada sekumpulan wanita yang sedang menggosip di ujung kelas.

"Dasar gatal"

Taehyun di sampingnya terkekeh, tangannya sibuk mengerjakan tugas.

"Kenapa? Cemburu?"

Beomgyu mendelik, gantian menatap sahabatnya dengan sebal.

"Cemburu pantatmu. Aku hanya tidak suka saja. Mereka terlalu melebih-lebihkan"

"Tapi hyungmu itu memang keren kok"

Tangannya gatal ingin memukul. Ia lampiaskan saja pada kepala hueningkai yang duduk di depannya.

"Aduh, kau ini kenapa sih?"

Taehyun tertawa keras, tangannya bergerak memukuli meja berkali-kali.

"Aish!! Sudahlah"

Bibirnya mendecak, lama-lama ia bisa naik darah kalau seperti ini. Maka tanpa berlama-lama ia bangkit dari kursinya.

"Mau kemana?"

"Adu panco dengan pak shin"

Kali ini tidak hanya Taehyun yang tertawa, hueningkai juga ikut menertawakannya.

.
.
---------------------------------------------------------
.
.

Sebenarnya Beomgyu tidak pernah menginjakan kakinya kebelakang sekolah. Ia hanya tahu kalau tempat itu sering di pakai untuk tempat nongkrong teman-teman sekolahnya yang nakal. Tapi tanpa sadar, kakinya malah melangkah kesana.

"Ternyata suasananya enak juga"

Kakinya melangkah lebih jauh, kearah sebuah pohon mangga yang tidak terlalu tinggi. Kepalanya mendongak, mengira-ngira apakah ia bisa memanjatnya atau tidak. Setelah menimang-nimang, sudut bibir kanannya naik, tubuhnya melompat memanjat pohon. Bolos satu mata pelajaran tidak masalah kan?

.
.
---------------------------------------------------------
.
.

Baru saja ia terlelap beberapa menit, suara seseorang membangunkannya. Tubuhnya yang semula bersandar kini menegak. Bergerak sangat pelan takut-takut ia terpeleset dan jatuh. Kepalanya menunduk, melihat siapa kiranya manusia berisik yang mengganggu waktu santainya.

Seorang wanita berdiri di sana. Gesturnya gugup dengan tangan di belakang punggungnya. Beomgyu tersenyum. Sepertinya akan ada pengungkapan cinta setelah ini.

Beomgyu mengayunkan pelan kakinya yang menggantung. Mengira-ngira siapa gerangan pria yang sedang di tunggu wanita tersebut. Tak berapa lama, suara langkah kaki mendekat. Beomgyu merapatkan bibirnya, takut-takut dirinya ketahuan. Sial dia jadi ikut gugup.

FATE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang