selamat tinggal

271 27 3
                                    

Hari ini Beomgyu bolos. Demi bisa bertemu dengan kakak tercintanya, ia rela absen dari sekolahnya. Bodo amat dengan rapot jelek, yang penting ia bisa bertemu dengan yeonjun. Gurunya juga pasti mengerti betapa merindunya Beomgyu pada sosok kakaknya.

Mematut dirinya sekali lagi di depan cermin, takut-takut terlihat buruk saat bersama yeonjun. Dirinya tersenyum, membenahi rambutnya sekali lagi.

"Gila, ganteng banget gini masa yeonjun ga naksir sih"

Tertawa geli setelah mendengar monolognya. Udah gila nih anak.

"Yosh tinggal jalan deh--" mengambil weist back di kasur , lalu berjalan keluar dari kamarnya "-- neng yeonjun, tunggu Abang ya"

-_-

Niat hati ingin terlihat keren, minjem mobil ayahnya untuk menjemput yeonjun. Namun apalah daya anak sekolah sepertinya belum legal untuk berkendara sendiri. Dan disinilah ia, di halte bus dekat sekolahnya. Tempat yang di tentukan Beomgyu untuk bertemu.

Kakinya bergerak gelisah, jemari mengetuk-ngetuk pahanya. Menggigit pipi bagian dalamnya agar tidak tersenyum. Perasaan di dadanya begitu membuncah. Tidak sabar untuk bertemu sang pujaan hati.

Sial jatuh cinta ternyata bisa membuat perutnya mulas mendadak.

Beberapa menit berlalu, akhirnya sosok yeonjun tiba. Berdiri di hadapannya sambil tersenyum.

Beomgyu tidak berkedip menatapnya.

"--gyu? Hey Beomgyu?"

Beomgyu berkedip, tersadar dari lamunannya. Hampir saja dirinya ngeces.

" Hehe Hyung, imut sekali hari ini. Mau kemana sih?"

Yeonjun memutar matanya malas, tangannya bergerak menjitak kepala adiknya.

"Ayo jalan, jangan lama-lama disini. Nanti ketahuan kalau kau bolos"

Beomgyu mengangguk, senyum tidak pernah lepas dari wajahnya. Tangannya terulur kehadapan yeonjun.

Yeonjun yang bingung menaikan alisnya. Retinya bergantian menatap tangan dan wajah Beomgyu.

Kesal dengan sang kakak yang tidak peka, Beomgyu berdecak. Tangannya bergerak menarik tangan yeonjun, menggenggamnya.

Owalah minta gandeng.

.
.
---------------------------------------------------------
.
.

Mereka menghabiskan waktu seharian untuk berjalan-jalan. Mulai dari menonton bioskop, makan, planetarium, seaworld, bahkan menonton pertunjukkan kuda lumping di taman sudah mereka saksikan.

Yeonjun memijat betisnya, lelah seharian jalan dengan adiknya yang sangat hyperaktif ini. Mereka sedang istirahat di taman. Yeonjun memilih duduk untuk mengistirahatkan kakinya, sedangkan Beomgyu ia biarkan saja di sana, nonton kuda lumping sendirian.

"Hyung, kau haus?"

Yeonjun mendongak, menatap adiknya yang sudah ada di hadapannya. Matanya melirik kesamping, ternyata penonton kuda lumping sudah pada bubar. Pantas saja.

"Hyung! Lagi di tanya juga"

Yeonjun memutar bola matanya, kembali menatap adiknya dengan senyum yang di paksakan.

"Iya haus"

Beomgyu balas tersenyum. Tangannya terulur, mengusap rambut yeonjun lembut.

"Yasudah tunggu ya, aku beli dulu"

Yeonjun menghela nafas bersamaan dengan sosok Beomgyu yang berlari menjauh.

*
*
*

Matahari sudah selesai dari tugasnya, digantikan dengan bulan yang berjaga saat ini. Mereka duduk di jembatan kecil di atas sungai buatan. Kaki menjuntai, mengayun pelan-pelan.

FATE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang