Choi Yeonjun

301 28 0
                                    

Tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dia akan kembali di pertemukan oleh adik tirinya. 4 tahun dirinya bersembunyi, menjauhi apapun yang kemungkinan bisa mempertemukannya dengan Beomgyu, sia-sia.

Dan disinilah mereka. Di dalam ruang staff toko music. Yeonjun memberi sekantung es kepada adiknya. Kejadian yang tidak terduga sebelumnya, saat Beomgyu menciumnya. Sebagai pertahanan diri, tangannya refleks mendorong tubuh Beomgyu. Lalu melayangkan bogem pada pipi adiknya. Dan sekarang, sudut bibir Beomgyu bengkak.

"Sudah lebih baik?"

Beomgyu tidak menjawab, tangannya sibuk menekan kantung es ke sudut bibirnya.

Yeonjun menghela nafasnya, badannya berputar membelakangi Beomgyu.

"Setelah ini pulanglah"

Beomgyu yang melihat yeonjun sudah berjalan meninggalkannya reflek berdiri. Membuang kantung es, lalu berlari menyusul.

Pintu di hadapannya sudah terbuka, namun kembali tertutup saat Beomgyu mendorongnya dengan telapak tangan tepat di samping kepalanya.

Yeonjun tidak bergerak, tangannya masih menggenggam gagang pintu dengan erat. Hembusan nafas Beomgyu yang mengenai tengkuk membuat mata yeonjun terpejam tanpa sadar. Ia merinding.

"Kau ingin meninggalkanku lagi?"

Yeonjun yang tidak menjawab membuat Beomgyu kembali emosi. Dibaliknya tubuh yeonjun agar menghadap padanya.

Yeonjun yang tidak mau menatap sang adik, membuang mukanya ke kanan.

Emosi Beomgyu makin tersulut, tangannya terulur, mencengkeram wajah yeonjun untuk membuat wajah mereka berhadapan.

Yeonjun yang terkejut refleks menggenggam pergelangan tangan Beomgyu dengan kedua tangannya. Namun gerakan Beomgyu jauh lebih cepat, sebelah tangannya di tahan ke pintu di belakangnya.

Beomgyu melihatnya, bagaimana mata yeonjun menatapnya dengan bergetar. Sudut bibir kanannya naik, tersenyum menyebalkan.

"Kenapa Choi yeonjun? Kau takut padaku?"

Matanya bergulir, mencoba menjauh dari tatapan Beomgyu.

"Tatap aku atau aku akan melumat bibirmu dengan kasar"

Retinanya bergerak cepat, memandang kedalam manik Beomgyu. Tatapan Beomgyu penuh dengan emosi, namun yeonjun juga menemukan kesedihan di dalamnya.

"Katakan padaku alasan kenapa kau meninggalkanku"

Yeonjun tidak menjawab, bibirnya masih ia tutup rapat-rapat.

Beomgyu mendengus, cengkeramannya pada wajah dan tangan yeonjun ia lepas. Ia mengambil jarak 2 langkah kebelakang.

"Aku kira saat itu kita sudah baik-baik saja, tapi kenapa kau tiba-tiba menghilang?"

Kali ini yeonjun tidak berpaling, matanya tepat menatap wajah Beomgyu.

"Karena dari awal kita memang bukan siapa-siapa. Kita hanya orang asing"

Setetes air mata lolos dari pelupuk mata Beomgyu, tangannya bergerak cepat untuk menghapusnya. Jawaban yeonjun membuat semua yang ingin di ungkapkannya menghilang begitu saja.

Yeonjun yang melihat semuanya kembali membuka suara.

"Seharusnya kau tetap membenciku sampai akhir, jadi aku bisa pergi dengan tenang"

Pertahanan yeonjun hancur, suaranya bergetar, setetes air mata mengalir kepipinya.

"Kau harus ingat Choi Beomgyu. Aku ini anak haram yang menghancurkan keluargamu"

FATE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang