01. DISSEMBLE

139 29 5
                                    

Akhirnya perjalanan mereka yang begitu memakan waktu telah sampai juga di tujuan, yaitu di sebuah sungai panjang serta besar, sayangnya sungai itu membeku karena cuaca dingin yang begitu ekstrim.

Mahluk mamalia itu berseru senang saat melihat bendungan seperti sebuah rumah atau sarang agak besar yang terbuat dari beberapa tumpukan kayu ranting lalu ada semacam cerobong kayu kecil di atas bendungan itu mengeluarkan asap dan dari aromanya sangat harum.

Grooooghh~

"Wah, sepertinya ada perut yang harus diisi!" Mr. Berang-berang itu kembali berjalan mendahului (M/N) yang merengut tak senang dengan nada yang seperti mengejek.

'Tikus sialan ini ... seharusnya aku membawa obat tikus untuknya,' gerutunya dalam hati.

(M/N) menuruni jalan yang curam ke bawah yang mengarah ke sungai beku dan sesekali hampir terjungkal karena kepleset tapi langsung dirinya berusaha menyeimbangkan tubuhnya. Ia tidak ingin di tertawakan oleh tikus jadi-jadian di depannya itu.

"Aku pulang!!"

"Mrs. Berang-berang, lihatlah apa yang aku bawa!!"

Begitu berang-berang jantan itu masuk, (M/N) ikut masuk dan betapa takjubnya dengan suasana hangat serta nyaman di dalam sarang seekor berang-berang yang sangat berbeda dari penampilannya saat di luar.

Di dalam rumah berang-berang begitu luas sebenarnya tapi untuk tubuh tinggi (M/N) sekarang membuatnya harus sedikit menundukkan kepalanya agar tidak terhantuk langit-langit atap rumah berang-berang.

Samar-samar ia mencium aroma ikan yang di goreng, tiba-tiba dirinya teringat belum mengisi perut dengan makanan sejak siang tadi.

Bahkan untuk makan malam saja harus tertunda karena berada di tempat yang asing, kalau tidak salah ingat dirinya menyimpan beberapa makanan ringan tersisa di dalam tas.

Tapi itu tidak membuat perut kenyang.

"Mr. Berang-berang, apa yang kamu bawa? Jangan bilang kamu membawa bayi Minotaur lagi!?"

Seekor berang-berang betina keluar dari dapur dan berpekik pelan begitu melihat laki-laki yang berada di belakang suaminya. Sedangkan (M/N), di tatap seperti itu hanya bisa tersenyum canggung dan mengeluh dalam hati karena ingin duduk.

"Lihatlah! Aku membawa seorang anak yang di ramalkan!!" seru Mr. Berang-berang menghampiri istrinya atau Mrs. Berang-berang yang menggerutu ke suaminya sembari merapikan bulu-bulunya.

Dan (M/N) menaruh tasnya ke bawah, kedua iris ocean masih menatap pembicaraan berang-berang berbeda jenis kelamin sembari duduk dan memakan ikan goreng dengan tangannya, kurang nasi batinnya pas nyemilin ikan goreng.

Padahal dia itu asli bule, gak ada unsur-unsur darah Indonesia dari ayah dan ibunya bahkan kakek-neneknya.

Tapi karena sering dirawat oleh bibi pengasuh yang berasal dari Indonesia membuat (M/N) meniru kebiasaan bibi pengasuhnya.

Kata yang (M/N) ingat dari bibi pengasuhnya: "ora sego, ora wareg."

(M/N) sih tidak tahu artinya, tapi intinya setiap makanan harus ada nasi sebagai makanan pokok.

"Hello, i'm (M/N) Vorkan. Nice to meet you, Mrs. Berang-berang." Meski tertutupi bulu dapat (M/N) ketahui bahwa Mrs. Berang-berang tersipu atas perilakunya.

"Oh, nice to meet you too," balas Mrs. Beaver senang, "kamu benar-benar pemilik pedang 'itu' kan?"

(M/N) menganggukkan kepalanya sebagai balasan. "Ya, itu benar milikku."

Gasp!!

Berang-berang betina itu sontak memasang raut wajah terkejut yang sama seperti dengan Mr. Berang-berang ketika mendengar pengakuannya tadi. Benar-benar pasangan sejati.

[TRIAL!] DISSEMBLE || MALE READER X PETER P.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang