Sasuke memasuki rumahnya dengan senyuman yang tak luntur dari wajah tampannya. Pemuda itu melangkah dengan riang mencuri perhatian Bundanya yang sejak tadi memperhatikan.
"Ada apa, nih? Lagi seneng banget kayaknya," seru Mikoto yang tengah duduk santai di sofa ruang keluarga.
Sasuke berbalik, senyumnya kian melebar, tiba-tiba ia berlari memeluk Bundanya itu. Mikoto dibuat kaget karenanya, tak biasanya Sasuke seperti itu.
"Wow," seru Mikoto. Tangannya bergerak membalas pelukan Sasuke, "Wah, ada apa sih ini? Cerita dong,"
Sasuke terkekeh kecil. Entah pemuda itu sadar atau tidak, tapi rona kemerahan tipis-tipis muncul di kedua pipinya. Melihat itu, Mikoto menahan senyumnya. Ia penasaran sekali, tak sabar mendengar cerita Sasuke. Sedikitnya Mikoto menebak, sepertinya ada hubungannya dengan Hinata. Memang siapa lagi yang bisa membuat anaknya merona begitu selain Hinata?
"Bun, aku seneng banget," ucap Sasuke memulai ceritanya. "Aku kan udah lama ya, suka sama Hinata,"
Mikoto mengangguk, besorak dalam hati karena tebakannya benar. "Heem, terus?"
"Tadi aku udah bilang sama Hinata," lanjut Sasuke dengan bangga.
Kedua mata Mikoto melebar sempurna, wanita itu tak bisa menahan senyumnya lagi, "Udah bilang? Terus, terus, gimana?" tanyanya heboh.
"Ternyata Hinata juga suka tau sama aku, bun," jawab Sasuke. Pemuda itu terkekeh lagi mengingat bagaimana tadi ia dan Hinata saling mengungkapkan perasaan masing-masing.
"Ihh akhirnya!" Mikoto menjerit tertahan, rasanya gemas sekali. "Terus, jadian dong?"
Sasuke terdiam, senyumnya menghilang, Sasuke linglung seketika.
Ia baru sadar, ini jadinya, dia dan Hinata sudah jadian belum ya?
"Sas, kok diem?" Mikoto menatap Sasuke heran, "Pacaran kan?"
"Anu.. gak tau, bun,"
"LAH? KOK?!"
"Aku baru nyadar pas bunda nanya." Sasuke meringis pelan, "Tadi tuh aku gugup banget, bun. Pas Hinata bilang suka aku juga.. wahh.. udah deh.. aku gak kepikiran apa-apa lagi. Keburu terlalu seneng,"
"Jadi maksudnya gimana ini?" tanya Mikoto bingung.
"Gak tau? Aku belum ngajak pacaran, bun. Tapi udah bilang I love you ke Hinata. Hinata juga bales, bun."
"Ya ampun," Mikoto menepuk jidatnya sendiri sambil tertawa kecil. Konyol sekali, Mikoto gemas. "Ajak pacaran sana. Emang gak mau pacaran sama Hinata?"
"Mau lah, bun. Pake nanya," Sasuke mendengus. "Kalo sekarang aku udah kerja, maunya langsung aku nikahin Hinata, bun."
Mikoto tertawa, anaknya mode bucin selalu berhasil menghiburnya.
•*~☆~*•
Tidak jadi pergi bersepeda kemarin malam, akhirnya Hinata dan Sasuke berencana untuk bersepeda mengelilingi komplek malam ini. Hinata sudah siap dengan sepedanya di halaman rumah. Ia sedang menunggu Sasuke yang tengah mengeluarkan sepedanya dari garasi.
"Ayo, Ta!" seru Sasuke. Pemuda itu mengayuh sepedanya pelan mendekat pada Hinata. "Lo di depan, duluan gih,"
Hinata menurut, ia mulai mengayuh sepedanya diikuti Sasuke di belakangnya. Gadis itu tersenyum manis, kala merasakan sejuknya angin malam yang menerpa kulitnya. Merasa senang dan bersemangat, Hinata mempercepat laju sepedanya.
Melihat itu, Sasuke ikut mempercepat kayuhannya. Karena jalanan sedang kosong, Sasuke mengambil posisi di samping sepeda Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Secret (SASUHINA)
Fanfiction★A Sasuhina Fanfiction★ (Bahasa Non-Baku) Sahabat jadi cinta ternyata benar adanya, Hinata dan Sasuke saat ini berada pada kondisi tersebut. Hinata mencintai Sasuke, begitu juga sebaliknya. Tapi sayangnya, baik Hinata maupun Sasuke tidak punya keber...