Hujan.
Sasuke tak pernah sekesal ini ketika turun hujan.
Hari ini Sasuke dan Hinata rencananya mau kencan. Tapi harus gagal karena cuaca tak mendukung. Hujan turun begitu deras sejak subuh dan tak kunjung berhenti hingga saat ini jam menunjukan pukul satu siang.
Sasuke mendengus kecil, merasa tidak enak. Sasuke tahu, ini memang bukan salahnya. Tapi Sasuke merasa seperti menyesal? Entahlah, tapi Sasuke tak suka memikirkan Hinata yang kecewa karena kencan hari ini gagal. Meskipun Hinata bilang tidak apa-apa dan terdengar biasa saja saat ditelepon tadi, tapi tetap saja. Gadisnya itu aslinya pasti kecewa kan? Apalagi Hinata begitu bersemangat sejak mereka merencakan kencan hari ini.
Apa yang harus Sasuke lakukan ya? Rasanya Sasuke harus menebus gagalnya kencan hari ini dengan sesuatu.
Cukup lama berpikir, Sasuke akhirnya teringat sesuatu. Dengan itu, secepat kilat Sasuke bangkit dari sofa, berjalan cepat menuju dapur untuk mengambil sesuatu lalu pergi ke rumah Hinata di sebrang, dengan menggunakan payung tentunya.
Sasuke tersenyum kecil, tangannya terangkat untuk mengetuk pintu. Saat pintu terbuka, Neji dengan pakaian santainya yang menyambut Sasuke.
"Eh, Sas, sini masuk," sambut Neji. Pria itu menbuka pintu lebih lebar untuk Sasuke. "Hinata di kamarnya, anteng banget dari tadi gak keluar-keluar tuh. Samperin aja gih," ucap Neji.
Sekelebat rasa bersalah kembali menyapa hati Sasuke. Seperti dugaan Sasuke, meskipun Hinata bilang tidak apa-apa, tapi gagalnya kencan hari ini pasti membuat gadis itu kecewa dan jadi bad mood.
"Ah, gitu ya," balas Sasuke. "Bete kayaknya hari ini gak jadi pergi. Ya udah, gue ke Hinata ya, bang."
"Iya, gih," ucap Neji.
•*~☆~*•
Saat pintu kamarnya diketuk entah oleh siapa, Hinata memejamkan kedua matanya berpura-pura tidur. Sungguh, ia sedang tidak mau diganggu. Mood-nya sedang kacau, Hinata tidak mau kelepasan misuh-misuh di depan orang tuanya atau kedua saudaranya.
"Ta,"
Suara orang yang memanggil namanya dari balik pintu membuat Hinata segera membuka kedua matanya. Hinata tentu sangat mengenal suara itu. Ketukan pintu kamarnya kembali terdengar, Hinata melompat dari atas ranjangnya lalu berlari kecil untuk segera membuka pintu.
"Hey,"
Kedua mata Hinata berbinar, senyumnya mengembang lebar memandang Sasuke yang kini berdiri di hadapannya.
"Hey!" balas Hinata senang, "Kok gak bilang dulu? Maaf buka pintunya lama.." lanjut Hinata dengan bibir yang sedikit mencuat. Hinata tidak berani bilang alasan ia tak mau membuka pintu sebelumya sebenarnya karena ia sedang bad mood, takut Sasuke merasa bersalah dan tidak enak.
"Gak apa-apa," ucap Sasuke sambil mengusak pelan puncak kepala Hinata. "Kamu lagi tidur?" tanyanya.
Ah... gila, Hinata bisa gila rasanya.
Sejak Hinata dan Sasuke resmi menjadi sepasang kekasih, keduanya setuju untuk mengubah cara memanggil satu sama lain jadi pakai aku - kamu. Sudah beberapa hari mereka begitu, tapi Hinata masih saja berdebar setiap kali mendengar Sasuke pakai panggilan aku - kamu padanya.
Hinata mau meleleh...
"Ta?" Sasuke menjawil pipi kanan Hinata. "Malah bengong, bener ya lagi tidur barusan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Secret (SASUHINA)
Fanfiction★A Sasuhina Fanfiction★ (Bahasa Non-Baku) Sahabat jadi cinta ternyata benar adanya, Hinata dan Sasuke saat ini berada pada kondisi tersebut. Hinata mencintai Sasuke, begitu juga sebaliknya. Tapi sayangnya, baik Hinata maupun Sasuke tidak punya keber...