Tandai typo ⚠️
Tidak hanya perempuan, lelaki juga bisa menangis.
Hanya saja, mereka lebih handal dalam menyembunyikan
kesedihannya dengan senyuman palsu.-ceslovzly-
#selamatmembaca#
Drtt.. Drttt..
Suara handphone Rayan baru saja berbunyi, membuat ia merasa sedikit lega saat melihat username yang tertera di layar telepon genggam miliknya. "Adekʘ‿ʘ" begitulah username yang tertera. Pasalnya telpon itulah yang selalu ia tunggu sedari tadi. Pria itu menggulung senyumnya dan dengan segera menggeser keatas tombol berwarna hijau.
"Assalamualaikum dek.." ucap nya lembut.
Rayan tak mendengarkan apapun dari seberang sana. Panggilan keduanya sempat hening sampai Rayan kembali membuka suaranya.
"Assalamualaikum dek, kamu dimana??" tanya Rayan memastikan.
Lagi lagi, Rayan tidak mendapatkan jawaban apa pun. Ia hanya mendengar suara isakan perempuan. Tetapi Rayan yakin kalau suara itu bukanlah suara adiknya. Pria itu mencoba membersihkan pikiran nya dari hal hal yang negatif mengenai adiknya.
"Yan.. a-adek lo kecelakaan."
Deg!!
Tubuh Rayan mematung di tempat. Matanya mulai mengabur tak memperlihatkan apa yang ada di depannya.
"Ini siapa?? Bagaimana kamu bisa tau keadaan adek saya? Bagaimana juga kamu bisa memegang hp adek saya? Pasti bukan dia yang kecelakaan!! Kamu jangan asal bicara!" Rayan sedikit meninggikan suaranya tak terima pada seseorang diseberang sana.
"Yan, gue Sindy. Sahabat adek lo. Ga mungkin gue bercanda dengan nyawa sebagai taruhannya."
Serr!!
Satu kata itu membuat Rayan sedikit percaya tentang keadaan adiknya, walaupun ia berharap sangat berharap bahwa itu hanyalah mimpi. Ia menggelengkan kepalanya tak percaya untuk yang kesekian kalinya. "Tolong share lokasinya ke saya sekarang dimana rumah sakit nya, jika emang omongan kamu itu benar!! Saya akan segera kesana sekarang!"
Adekʘ‿ʘ
Adekʘ‿ʘ
Send lokasi/Anda
/ReadAdekʘ‿ʘ
Send gambar/Anda
/Read•••
Tanpa berpikir panjang, Rayan mematikan panggilan nya sepihak, pria itu segera mengambil kunci motor sport miliknya dan berlari keluar rumah. Dengan kecepatan yang tinggi, Rayan menerobos jalanan yang masih di penuhi dengan kendaraan lain. Ia sudah tidak memikirkan apa resikonya, karena saat ini yang ada di pikiran nya hanya Chelin, Chelin, dan Chelin.
"Dek, bertahan yah sayang."
💐💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiada Yang Mengetahui Takdir
RandomChelin. Seorang gadis kecil yang duduk di bangku sekolah menengah pertama. Cukup susah untuk di atur dan berusaha mengubah dirinya menjadi lebih baik. Tinggal bersama abang nya. Tampan, Paham agama, lembut, penyayang, tegas dan baik pula yang memili...