02. kena hukum

62 11 0
                                    

Ga mau lama lama, ya sudah lanjut saja

Happy reading semua🎉🎉


🌷🌷🌷


SMP Dinar Angkasa, adalah SMP Rayan dan Chelin. Mereka satu sekolah agar mereka menjadi lebih mudah jika pergi dan juga pulang sekolah langsung barengan saja. Karena jika mereka berbeda sekolah mungkin Rayan akan sedikit susah harus antar jemput adiknya itu kesana sini. Dan beruntung nya juga mereka sekelas, mereka duduk di bangku kelas VIII-i dan kelas itu berada di lantai atas.

Sesampainya mereka di sekolah, Chelin langsung turun dari motor milik abangnya itu dan berlari masuk ke kelas meninggalkan Abang nya yang sedang memarkirkan motornya di tempat parkiran.

💐💐💐

"Apa ini??" Tanya Chelin dan Sindy.

Sindy adalah sahabat SMP Chelin. Dari awal masuk sekolah mereka sudah bersahabat. Begitu juga dengan Dania.

"Hihih, gue ada sedikit hadiah. Baru beli kemarin" ucap Dania.

Dania, sahabat Chelin yang memiliki sifat sedikit lasak di bandingkan Chelin dan Sindy. Dania sangat suka belanja sehingga dia sering membelikan kedua sahabat nya itu hadiah.

Dania memberikan paper bag kepada kedua sahabat nya itu. Mereka berdua lalu membuka paper bag itu, apa isi nya??.

"APA!!!!" ucap Chelin dan Sindy serempak.

Mereka terkejut karena ulah Dania
Kemarin sudah membelikan parfume, sekarang malah membelikan baju kurang bahan menurut Chelin. ASTAGHFIRULLAH

(Contoh baju yang di berikan Dania)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Contoh baju yang di berikan Dania)


....


"Haha, ga usah terkejut gitu napa. Gue udah beli tiga yang seperti itu, dan gue belinya dengan warna yang samaan biar kita couple-an bertiga" ucap Dania enteng.

"Ga ga, gue ga setuju. Kalo gini bisa bisa aku yang di marahin sama ummi dan abang ku."

"Ah, sudah lah. Sembunyikan baju ini biar abang lo nggak tahu" Dania seperti menghasut Chelin agar merahasiakan tentang baju pemberiannya ini.

Tinggg
Tinggg
Tinggg

"Eh, turun yuk.. udah bel tuh. Kita kan hari ini upacara" ucap Sindy.

"Eh iya tuh, ayo cepetan."

Mereka bertiga dengan terburu buru turun untuk mengambil barisan karena upacara segera di mulai.

Tiada Yang Mengetahui TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang