07. murid baru

57 9 0
                                    

Yeeee akhirnya bisa balik lagi buat ngelanjutin ceritanya

Sebenarnya mimin males buat ngelanjutin ceritanya

Tapi, gpp berani berbuat berani bertanggung jawab

Tandai typo

Yasudah, happy reading🌷


💐💐💐


"Eumm abang~~.."

"Saya??.."

"Nak ais krim.. tu" rayu Chelin sembari menunjuk ke arah toko es krim.

Rayan yang mendengar itu lantas ia mengulumkan senyumannya.

"Ya udah ayo beli."

"Yeyy~~, maaci abang.."

"Iyah, masama adikku.." ucap Rayan tersenyum.

Mereka pun berjalan menuju toko es krim di taman itu.

"Pak beli es krim nya satu."

"Mau rasa apa nduk?"

"Uhmm, yang coklat aja deh pak."

"Ouhh, oke. Nih es krim nya yah nduk."

"Makasih yah pak, ini uangnya."

"Iyah, sama sama."

Tanpa basa basi, Chelin langsung saja membuka bungkus eskrim coklat itu dan langsung memasukkan nya ke dalam mulut Chelin yang kecil itu.

"Uhmm, dingin~~... Abang mau?" Tawar Chelin.

Rayan hanya bisa tersenyum melihat adik kecilnya yang tengah lahap memakan es krim tersebut sembari mengelus kepala nya sayang.

"Nda, adek aja.."

Mendengar itu chelin lantas memakan es krim nya itu dengan semakin lahap hingga habis tidak bersisa.

Rayan menggeleng sembari tersenyum, seperti anak kecil saja. Chelin memakan es krim itu hingga kini mulut nya penuh dengan sisa sisa eskrim.

"Kalau makan tu yang bener. liat nih, habis comot" ucap Rayan lembut sembari mengelap mulut sang adik yang saat ini penuh dengan sisa es krim.

"Hehe.." Chelin terkekeh kecil.

"Abang, keliling yuk."

"Boleh, yaudah ayo.."

Mendengar itu Chelin langsung berlari, tetapi dengan cepat Rayan menangkap tangan sang adik agar tidak kabur begitu saja.

"Mau kemana, hmm?."

"Tapi, Abang bilang boleh keliling."

"Yah, tapi jangan lari lari juga adikku. Nanti kamu jatuh."

Tanpa berkata apapun, Rayan lantas menggenggam tangan Chelin dengan erat dan juga posesif. Ia tidak mau adiknya itu berlari, taman ini sangat ramai dengan pengunjung. Jika adiknya itu terjatuh atau hilang seperti tadi, bagaimana??. Pokoknya Rayan tidak mau hal itu terjadi pada adiknya.

Saat sudah berjalan cukup lama, mereka melewati sebuah toko boneka yang menjual beragam banyak boneka boneka yang cantik.

Mata Chelin langsung berbinar ketika melihat boneka boneka itu, ia langsung gagal fokus karena melihat satu boneka yang menurut ia menarik dan lucu. Boneka itu tidak terlalu besar dan berdandan layaknya seorang pelukis. Pokoknya Chelin mau itu.

 Pokoknya Chelin mau itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiada Yang Mengetahui TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang