Tinggal di Jepang, tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi pantai-pantainya yang cukup terkenal indah.
Justin mengambil beberapa gambar dari Carmi kala gadis itu tertawa senang saat ombak kecil menyapa kakinya.
Pria itu sempat termangu beberapa saat sebelum kembali tersenyum tipis dan kembali mengalungkan digicamnya sebelum berjalan disamping Carmi.
"Feel better?"
Carmi tersenyum kecil, gadis itu mengangguk. "So much better,"
Fakta yang tak dapat disangkal, bahwa Justin still her safe place. Place that she don't know she needed. Selalu begitu, begitupula Justin melihat Carmi meski pria itu tidak menyadarinya.
Carmi akan terus jatuh cinta apapun masalah yang sempat terjadi diantara mereka dan cinta itu hanya akan terus bertumbuh setiap saat pria itu menatap lembut ke arah Carmi.
Merasakan berat dibahunya, Carmi turut memeluk perut Justin kala pria itu merangkul tubuh Carmi yang hanya sebatas bahunya.
"Menurutmu, haruskah aku melanjutkannya dengan Sabreena?" Bisik Justin
Tolong, jangan. Tolong cukup melihat kearahku.
"Terserah kamu, lanjutkan saja. Aku bukannya keberatan."
Justin melirik kearah Carmi dengan wajah bertanya. "Memangnya kenapa kamu harus keberatan?"
Duar
Dasar bodoh, mati saja.
***
Justin hanya menatap punggung Carmi yang kini berdiri didepan kompor sana, bersiap untuk memasak makan malam mereka.
Bagi Justin, orang-orang pasti tidak akan percaya jika ia mengatakan gadis itu menghabiskan cukup banyak waktu didepan di dapur.
Sebagai influencer, Justin sering kali membaca komentar-komentar fans Carmi yang mengatakan bahwa gadis itu menghabiskan waktunya dengan berdandan dan acara mempercantik diri lainnya.
Penampilan glamournya yang terkadang membuat Justin merasa bersalah karena mengajaknya tinggal bersama sekaligus sesekali menjadi tukang masak di apartemen mereka.
"Jussa, bisa tolong ambilkan beef di kulkas?"
"Ik.."
Justin muncul dibelakang Carmi sambil menaruh beef yang dimaksud Carmi dimeja begitu saja.
Turut berdiri memperhatikan Carmi, membuat perhatian si gadis akhirnya teralih saat ia menatap penuh tanya kepada pria itu.
"Kenapa masih disini?"
"Kenapa tidak?"
"Aku tidak suka di lihat masak."
Justin menaikkan satu alisnya sebelum terkekeh kecil. "Tapi aku suka,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Justin Hubner -What are we?
FanfictionJustin Quincy Hubner X Carmichael Clare Schulz TIMNAS PROJECT >>> What are we? Start : June 13, 2024 End : June 28, 2024 Written by Lullapyms