t w e l v e

1.1K 139 60
                                    

Carmi akhirnya keluar dari toilet setelah selesai mencuci tangannya yang terasa lengket sebab ice creamnya sebelumnya.

Mencari Ryuya, gadis itu terkejut kala melihat Ryuya yang sedang duduk bersama gadis yang tentu saja Carmi kenali.

"..Sabreena?" Tegur Carmi

Gadis disana berbalik dan tersenyum untuk menyapa. "Carmichael? Apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku bersama.. Ryuya."

Tatapan penuh tanya diarahkan kepada Ryuya membuat pria itu berdiri. "Ah, saat menunggumu kebetulan aku melihat Justin dia menyapaku. Sekarang dia ada di toilet."

"Ryuya, aku akan pulang duluan." Ucap Carmi

"Loh? Kenapa?" Tanya Sabreena dengan cepat.

"Ah, aku menstruasi, first day, jadi.." tentu ia hanya berbohong. Jika hari ini benar jadwalnya percayalah Justin tidak pernah meninggalkannya sendirian di apartemen kecuali benar-benar genting seperti kegiatan sepakbolanya.

Ryuya menatap keduanya sebentar sebelum akhirnya menghampiri Carmi.

"Kamu tidak masalah sendirian?" Tanya Ryuya yang dilayangkan kepada Sabreena.

Gadis itu mengangguk. "Tentu, sebentar lagi Justin juga pasti keluar."

"Kalau begitu tolong katakan pada Justin, Ryuya dan temannya pulang lebih dulu."

***

Carmi baru saja membaringkan dirinya di kasur tak menghiraukan bajunya yang akan kusut atau makeupnya yang bahkan belum terhapus. Selang beberapa menit ketukan di pintu kamarnya membuatnya mengernyitkan dahi.

Ketukannya tentu tak asing, namun pria itu tak mungkin disini. Justin kan harusnya berkencan dengan Sabreena di tempat yang bahkan belum pernah mereka kunjungi bersama. [Jealous neng]

"Carmi?"

Suara diluar sana menjadi bukti bahwa ia tak salah tebak. Gadis itu berjalan kearah pintunya sebelum dibuka dengan pelan.

"Kenapa sudah pulang? Sudah selesai kencannya? Apa yang kamu lakukan disini?" Sarat dingin tak terhindarkan kala gadis itu berucap. Membuat Justin menatapnya bingung.

"Kenapa kamu seperti itu?"

"Seperti apa?"

"Seperti.. ah sudahlah. Omong-omong kamu dari mana? Kamu tidak mungkin berpakaian rapi dan make up jika hanya ingin menerima makanan dari kurir, kan?"

Bohong. Justin tahu, gadis itu yang bersama Ryuya. Ia bahkan harus memohon maaf berkali-kali kepada Sabreena saat ia bergegas pulang duluan, meninggalkan gadis itu di tempat tadi.

"Hang out, bersama Ryuya Nishio." Jawab Carmi. Manik Justin membelak tak percaya mendengar ucapan Carmi, menatap seolah hang out bersama Ryuya adalah sebuah kesalahan.

Dia bahkan tidak berusaha menyembunyikannya.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa kamu pergi dengan Ryuya?"

"Kenapa aku tidak boleh pergi dengan Ryuya? Kamu bahkan bukan siapa-siapa."

"Maksudmu, kamu tidak bisa mengatakan sepenuhnya aku bukan siapa-siapa, Carmi. Aku sahabatmu, lebih dari 15 tahun kita menghabiskan waktu bersama dan kamu tidak menganggapku apa-apa?"

"Lalu kenapa jika kamu sahabatku? Apa aku tidak boleh keluar dengan orang lain?"

Justin menghela nafas berat. Tidak mungkin gadis didepannya ini benar-benar menstruasi seperti yang dikatakan Sabreena, Justin tidak pernah barang seharipun melupakannya.

Justin Hubner -What are we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang