Dua

567 98 1
                                    

Arantxa akhirnya pulang diam- diam karena ia mendengarkan percakapan antara lelaki yang membawanya pulang itu ketika melintas di depan kamarnya.

Ia menemukan tas dan pump shoes hitamnya di dekat ranjang. Baterai ponselnya tinggal 35 persen. Ia segera memesan taksi untuk kembali ke apartemennya sendiri yang berada di kawasan Tebet.

Beberapa orang yang menelepon dan mengirimkan pesan padanya adalah Danisha , Panji, Gretha, Lyanna, dan Ferizal. Mereka menanyakan keberadaannya.

Memang, setelah kembali dari rapat bersama Inge dan Vivid, wanita itu tidak kembali ke kantor. Ia memutuskan untuk langsung menyambangi Nemesis di tengah kekalutan hatinya yang mendengar selentingan kabar bahwa lelaki yang dicarinya ternyata sudah menikah.

"Tapi ini belum pasti juga, Ra. Gue tahunya dari Ragil. Dia baru aja dari sini. Dari Bali maksud gue. Pernikahannya juga katanya kecil aja. Nggak ngundang banyak orang. Bahkan Ragil katanya pun enggak diundang juga."

Mendengar hal itu, tentu saja Arantxa langsung shock. Menikah? Dengan siapa? Tentu saja Arantxa tidak siap mendengarkan berita mengejutkan tersebut.

Sejenak ia tidak mampu berpikir. Bagaimana mungkin Arkana tega melakukan itu padanya? Bagaimana mungkin lelaki yang dulu katanya sangat mencintainya itu kini malah berakhir bersama orang lain yang bukan dirinya?

Siapa jalang yang telah merebut kekasihnya itu dari Arantxa? Wanita itu benar-benar  menyesal. Ia tahu, enam tahun memang terlalu lama. Seharusnya saat ribut- ribut masalah warisan itu, ia tidak seharusnya ikut campur dan kembali saja ke Australia untuk menemui Arkana.

Akan tetapi, Arian, kakaknya saat itu meminta bantuannya untuk melobi salah satu pemodal yang adalah teman baik Indarto. Arian  perlu mencari dukungan agar posisinya sebagai pemilik perkebunan Gunawangsa tidak dapat diganggu gugat oleh istri muda ayahnya itu. Arantxa pun  harus mondar- mandir berhubungan dengan pengacara dan sebagainya. Satu tahunnya terbuang di Batu untuk membantu kakaknya.

Barulah ketika tahun kedua ia mulai bisa  bekerja di Surabaya. Perusahaan consumer goods adalah tempat pertama ia memulai karirnya. Karena kemampuan persuasi sekaligus negosiasinya, karirnya cepat naik dengan pesat. Arantxa bertahan selama dua tahun di perusahaan tersebut,  selagi mencari- cari tawaran bagus di Jakarta, sebelum akhirnya  dia malah pindah ke perusahaan farmasi di Sidoarjo.

Di Walrus Pharmacy, selama satu setengah  tahun, sebelum ia bergabung dengan Kencanawungu cosmetics. Sebenarnya, karir di Walrus Pharmacy sudah bagus. Dan karena induk perusahaan itu berada di Canberra, Arantxa sempat berharap bahwa dirinya akan dikirim ke kantor pusat. Dengan begitu dia bisa bekerja sembari punya kesempatan untuk mencari Arkana. Siapa tahu lelaki itu masih ada di sana.

Hanya saja, setelah setahun lebih, ia belum juga mendaratkan  kesempatan itu. Kemudian akhirnya ia mendapatkan tawaran dari Kencanawungu  cosmetics di Jakarta. Dari situ ia berharap akan dengan mudah menemukan kembali mantan kekasihnya.

Namun hampir dua tahun lebih berkutat mengaduk- aduk Jakarta, bahkan mengikuti reuni SMA, tidak pernah ada tanda- tanda keberadaan Arkana.

Hingga kemarin malam. Rasanya seperti sebuah vonis hukuman mati. Rasanya semuanya sudah berakhir. Akan tetapi ada sisi dari dirinya yang menolak untuk percaya dengan kabar tersebut.

Arantxa berhasil mendapatkan taksi online . Dan ia tak perlu menunggu lama. Hanya sepuluh menit. Ia bersyukur karena lelaki tadi tidak mengikutinya. Mungkin dia sibuk bertelepon dengan kekasihnya atau apa.

****

"Gue nyariin elo sampai sinting tahu," Lyanna memprotes. Sore harinya, perempuan itu mendatangi apartemen Arantxa. "Ke mana aja sih lo sebenarnya?!" tuntut perempuan itu, lalu merangsek masuk ke unit Arantxa tersebut.

In Between Where stories live. Discover now