Tiga Belas

724 114 4
                                    

"Kamu... " El bertanya ragu-ragu ke Arantxa, "sejak kapan dekat dengan Mas Rayan?"

Siang itu El sengaja mampir ke kantor Arantxa. Niatnya untuk mengunjungi ayah dan para kakaknya. El membawa berkotak- kotak makanan. Pagi ini ia mencoba resep-resep pastri yang dipelajarinya selama di Australia. Chocolate croissant dan Lamington cake. Ia juga sempat membawakan untuk Arantxa. Dan sekarang mereka berdua sengaja makan siang di food court lantai 21 di Chronicles Building.

Tempat  itu tergolong ramai. Terhitung ada 21 tenant makanan. Mulai dari yang lokal seperti masakan Padang, Sunda, Jawa, Manado, hingga masakan negeri tetangga. Ada nasi Kandar Malaysia, Chicken rice, Hainan chicken, lalu masakan Thailand, hingga masakan  Korea, Jepang, pasta, taco dan lain sebagainya.

Arantxa dan teman- temannya jarang sekali menginjakkan kaki di bagian ini. Dia sendiri lebih suka makan di luar. Mencari suasana baru. Bertemu dengan orang- orang baru.

Biasanya yang makan di area ini adalah karyawan perusahaan lain. Ada kantor pengacara, Financial And Business consulting, kantor arsitek, kantor perusahaan minyak, bank, dan lain sebagainya.

Kali ini, El menggiring Arantxa ke restoran Thailand dan mereka berdua memesan Pad See Ew dan kari  bebek Thailand versi halal.

Dulu di Australia itu adalah makanan favorit El dan Arantxa. Wanita itu bahkan punya restoran Thailand langganan favoritnya di kawasan Sub Urban. Setiap pergi ke tempat tersebut, yang dipesan selalu Pad See Ew. Sementara Arantxa tidak terlalu menyukai cita rasa makanan Thailand yang kebanyakan memakai cilantro, memilih untuk memesan kari Thailand dengan roti jala.

"Gue juga baru tahu kalau dia kakak lo." Jawab Arantxa acuh tak acuh. Sebenarnya dia sedang malas membicarakan Rayan. Malahan kalau bisa, jangan ada lagi obrolan tentang lelaki itu.

Mau tak mau, Arantxa jadi teringat kejadian semalam. Ketika Rayan muncul di apartemennya. Entah apa yang dikatakan oleh lelaki itu pada concierge di gedung apartemennya sehingga ia bisa lolos hingga ke unit milik Arantxa.

Mengusir orang juga bukan kebiasaan Arantxa. Tapi lain cerita bila orang itu datang tanpa diundang.

Meski pendapat ketiga sahabatnya pasti lain lagi. Mereka bertiga pasti berpikir bahwa mungkin saja Arantxa sudah kehilangan akal sehat jika sampai mengusir seorang lelaki potensial sekelas kakak sulung El itu.

Di mata  orang lain mungkin lelaki itu punya predikat hot as hell, namun bagi Arantxa, seorang Narayan Rawikara Soerja Rembaka tidak lebih dari seorang asshole sejati.

"Gue heran, awalnya sih. Kenapa orang kayak dia tiba-tiba sering muncul di sekitar gue dan temen-temen gue. I mean, kayak nggak masuk akal aja. Keliatan banget kok, dari pakaiannya, dari caranya dia menatap, dari sikapnya, bahwa dia itu bukan tipe orang yang terbiasa berkeliaran di Bakmi GM. Tapi lo boleh percaya, boleh enggak, suatu siang dia benar-benar muncul di sana sama sepupu lo juga yang si Angga itu.   Setelah sebelumnya udah pernah nongol di Gyuka-ku." Beber Arantxa seraya mencelupkan roti jala ke dalam kari bebek pesanannya tadi.

Sementara El seperti biasa, dia selalu menjadi seorang pendengar yang baik. Sembari menyumpit rice noodles dengan gaya anggun dan elegannya.

"Kemungkinan Mas Rayan takut mau deketin kamu, Ra. Dia kan sudah lama banget tinggal di luar. Lulus SMA dia langsung ke Singapur. Mungkin ada kali lima belas tahunan dia tinggal di luar. Selesai kuliah juga dia kerja di Amrik. Baru tiga tahun lalu kan dia balik. Jadi wajar aja kalo dia nggak tahu aturan mainnya. Gimana caranya dia deketin cewek-cewek sini," El terkekeh. Ia menatap Arantxa yang manyun dengan sorot mata geli.

"Udahlah, gue nggak mau ngomongin dia lagi." Pungkas Arantxa. "Sekarang karena lo udah beneran balik for good, gue cuma mau ngomongin elo." Ia menatap El lekat-lekat. Sekilas El punya mata cokelat terang yang berbeda dari milik Ganesha atau Rayan. Kulit wanita itu juga jauh lebih pucat. Padahal kulit kedua kakaknya, walaupun memang putih, akan tetapi lebih mirip putih-putihnya orang Asia.

In Between Where stories live. Discover now