ASKARALA: OF COURSE NAYLA [SEGERA TERBIT]

PROLOG

Sekali lagi Nay, kalau dia berani nyentuh lo, akan gue pastikan tubuhnya juga disentuh oleh banyak orang (mati), dan akan gue pastikan tubuh yang nyentuh lo itu hilang.

_Askara Altla Nusantara

Hallo para readers tercinta, ini cerita pertama aku di aplikasi orens, semoga kalian suka dan tidak mengecewakan.
Jangan lupa supportnya yaa.
Love you

🌷Happy reading🌷

.....

Tatapan Nayla sedikit memancarkan kesedihan dan kekhawatiran, pria ini selalu terlihat baik-baik saja, bahkan ia tidak menangis sedikitpun pada saat keluarganya telah hancur berantakan. Nayla mendekati Aska yang masih duduk di atas kasur Maya. Luka-luka di wajah Aska, membawa tangan Nayla ingin menyentuhnya.

Aska terpejam saat merasakan sentuhan hangat di wajahnya, tidak ada rasa perih sedikitpun dari luka-luka itu. Tanpa disadari, Nayla menyentuh setiap bagian dari wajah Aska. Saat hendak mencapai bibir pria itu, Nayla sontak kaget dengan perbuatannya sendiri, mengapa ia melakukan itu?

"Kenapa Nay? Jantung lo berdebar nyentuh gue?" tanya Aska dengan santainya, senyuman kembali merekah di bibirnya, untung saja Maya telah tertidur lelap. Bahkan pada saat bersedih-pun Aska masih bisa menggoda.

"Mau lanjut di kamar gue?"

Plaaaakkkkk

Aska menghela nafas, sebelumnya ia sudah mengetahui akibat dari ucapan yang ia lontarkan. Sedikit aneh, kali ini tamparan dari Nayla tidak begitu keras, seperti hanya belaian bagi Aska.

"Tolong peluk gue Nay," pinta Aska, terlihat dari raut wajahnya yang bukan seperti seorang penggoda.

Tanpa berfikir panjang, Nayla maju beberapa langkah, dan langsung memeluk Aska yang sedang duduk itu "Nangis aja, gue gak liat kok," ujar Nayla, sembari menepuk pundak Aska dengan pelan. Namun, Aska sama sekali tidak mengeluarkan air mata, ia hanya melingkarkan tangannya pada pinggang Nayla, kehangatan dan kenyamanan tertanam di sana. 

❗WARNING: JANGAN ADA BAB YANG TERLEWATKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI❗

Penasaran sama ceritanya? Ayo ikutin cerita ini sampai akhir🙌

Jangan lupa vote, komen, dan follow