20. Terungkap

211 38 98
                                    

"Mana kamera tersembunyi yang gue suruh ambil?" Arul memberikan sebuah kamera mini kepada Aska. Saat ini mereka sedang berada di sebuah kedai kopi yang tidak jauh dari rumah Nayla.

"Otak lo terbuat dari apa Ska? Gimana caranya lo tau rencana anak sama pak tua sialan itu?" tanya Arul.

Pertanyaan yang diajukan oleh Arul membuat Aska tertawa lepas, semua hanya kebetulan, keberuntungan hanya sedang berpihak kepadanya.

"Yaelahh kalau lo yang jadi gue juga bakalan tau," jawab Aska dengan santainya.

Mata belok milik Arul kini mengecil, ia belum bisa memecahkan teka-teki dari ketuanya itu "Jelasin anjir! Gue ngiranya Jeff bakal ke rumah Nayla, terus lo kayak biasa jadi pahlawan gitu,"

"Gak, dia bukan ke rumah Nayla, gue juga gak tau itu tempat apa, yang jelas di tempat itu gue dengar semua akar masalahnya," jelas Aska.

"Apa yang lo dengar?" tanya Arul masih penasaran.

"Bumintara mantan mak gue anjirr, dosa apa mak gue punya mantan iblis kayak dia. Terus, mama gue ninggalin dia karena dijodohin sama papa gue,"

Arul mengangguk seakan sedikit mengerti akar permasalahannya "Tapi segitunya mereka mau hancurin keluarga lo," sahut Arul masih belum menemukan ujung dari rasa penasaran dirinya.

Aska meneguk secangkir kopi hitam pahit sebelum ia menjelaskan lebih detail mengenai pembicaraan yang ia dengar antara anak dan pak tua itu.

"Jadi, selama ini papa hanya jadikan aku sebagai boneka? Hanya karena dia ninggalin papa? Dan kita balas dendam sampai sejauh ini?"

"Tidak se--sederhana itu Jeff! Mereka penyebab kematian mama dan adik kamu. Papa gak sempat menyelamatkan mama kamu saat pendarahan di rumah, dan semua itu karena Nusantara!"

"Jelasin semuanya pa!!"

"Saat lima tahun pernikahan mereka, papa masih berhubungan dengan Maya, dan semuanya terbongkar saat mama kamu akan melahirkan. Papa berantem habis-habisan dengan Nusantara. Kemudian papa pulang mama sama adik kamu udah gak bisa diselamatkan!"

"Tapi semua itu juga kesalahan papa kan? Papa yang selingkuh dari mama!"

"Papa menyesal Jeff, keluarga kita hancur semenjak mama kamu meninggal, dan papa mau keluarga mereka juga merasakan semua penderitaan kita!"

Aska menghela nafas kasar usai menjelaskan percakapan antara Jeff dan Bumintara, begitu juga dengan Arul yang tidak berkedip sedikitpun sebagai pendengar.

"Dendam konyol anjing!" cetus Aska, bagaimana bisa karena masalalu orang tua mereka, ia sampai kehilangan saudara perempuan dan sahabatnya yang dahulu menjadi ketua geng motor Alfragon. Dan hampir saja ia kehilangan mamanya malam ini.

"Entah siapa yang salah ...ku tak tahu ..."

"Sialan lo Fal, sejak kapan lo ada di situ?" Arul tersentak kaget ketika ada suara tidak asing memenuhi gendang telinga-nya. Arul tidak menyadari bahwa Naufal sudah berada di belakangnya sedari tadi.

"Sejak kedai ini dibangun, gue udah di sini," jawab Naufal, ia berpindah duduk di sebelah Arul, Aska yang sudah menyadari kedatangannya sedari tadi hanya menggelengkan kepala.

"Ketua gue emang paling keren, kita yang disuruh bawa emak-nya, sedangkan dia berduaan sama Nayla," lanjut Naufal, tampak tidak terima.

"Lo gak liat Aska udah sekarat? Bisa mati di jalan kalau Aska yang bawa," sambut Arul, membela ketuanya.

"Tapi kenapa harus gue yang di telepon Aska, harusnya elo anying, gue udah hampir buat si Juan KO, malah gak jadi gara-gara ponsel gue berdering!" sanggah Naufal, masih tidak mau kalah. 

ASKARALA: OF COURSE NAYLA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang