God (2)

196 19 0
                                    


✉️

Sebuah amplop surat mengambang diam-diam di kanan bawah pandanganku.

Aku mendecakkan (tsk) lidahku sedikit saat melihat amplop yang sudah ribuan tahun tidak muncul.

Pencipta dunia ini, yang meninggalkanku di dunia ini dan sudah lama tidak menghubungiku... Apa yang ingin dia katakan dengan mengirimkan ini?

Menekan sedikit rasa kesal yang muncul, aku menyentuh amplop itu dengan jariku.

┌────────────

│Selamat!

│Makhluk cerdas telah belajar menulis.

│Mereka telah mengambil langkah pertama dalam iman primitif!

│Karena keyakinan makhluk cerdas,

│GodTalk diaktifkan.

│Tingkatkan iman terhadap Anda!

│Jalan menuju kemahakuasaan tidaklah jauh!

│Pesan ini otomatis.

└────────────

Huhh... Lihat ini. Sekarang dia hanya mengirim pesan otomatis?

Atau apa? Apakah sudah dipesan sebelumnya dan baru saja dibuka? Apakah sudah diatur untuk mengaktifkan fitur ini saat tulisan tersebar?

Hmm... Apa sebenarnya yang diharapkan oleh dewa pencipta itu dariku? Sampai sekarang, saya tidak tahu.

Aku menghela nafas pelan dan dengan rapi melipat pikiranku tentang dewa pencipta. Sungguh suatu kerugian jika mengkhawatirkan makhluk yang tidak dapat dipahami.

Adapun GodTalk... Kalau dipikir-pikir, ada konten seperti itu dalam pesan yang dikirim oleh dewa pencipta saat pertama kali dibuka.

Saya menggulir ke atas dan membuka messenger untuk memeriksa pesan pertama yang saya terima.

│Ngomong-ngomong, ini dibuat sebagai utusan para dewa.

│Bernama GodTalk!

│Untuk saat ini, hanya Anda dan saya yang menggunakannya.

│Mungkin suatu hari nanti, jika ada dewa di dunia itu, mereka akan menggunakannya?

Melihat bagian itu... Itu dimaksudkan untuk digunakan seperti ini sejak awal.

Saya menutup jendela pesan. Dikatakan bahwa itu adalah pembawa pesan untuk para dewa, tapi saya tidak tahu bagaimana cara menggunakannya...

✉️

Sekali lagi, jendela pesan muncul di sudut pandanganku.

Kali ini, ada nomor kecil yang menempel di sudut amplop.

Sepertinya seorang kurir menunjukkan berapa banyak pesan yang belum dibaca.

Angka itu adalah... 10, 30, 50, 100... Apa ini? Kenapa terus naik? Jumlahnya terus meningkat, berhenti di 999+.

Apa ini... Sepertinya pesan yang tak terhitung jumlahnya telah menumpuk.

Menelan habis-habisan jumlah yang banyak, aku dengan hati-hati menyentuh ikon amplop dengan jariku.

Menjadi Naga di Dunia BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang