Teman yang jahat menjadi serakah.
Melihat orang bodoh yang tidak punya apa-apa pun bisa memperoleh sejumlah besar uang dengan bantuan anjing, ia membayangkan betapa kayanya ia jika ia punya anjing itu.
Maka teman yang jahat itu berkata, "Saya juga ingin memanfaatkan anjing itu. Bisakah kamu meminjamkannya kepadaku sebentar?"
"Hah? Anjing?"
"Ya. Aku juga ingin menghasilkan banyak uang."
Mendengar perkataan temannya, sang suami merenung sejenak lalu menggelengkan kepalanya.
"Menurutku meminjamkan anjing ini kepadamu adalah tindakan yang tidak sopan terhadap tamu yang menitipkannya kepadaku. Maaf."
"Benarkah, kamu tidak bisa?"
"Ya."
Sang suami bersikap tegas.
Dan memang seharusnya begitu.
Bagi pasangan itu, anjing ini bukan hewan peliharaan biasa, melainkan anggota keluarga yang berharga dan harta yang dititipkan oleh tamu misterius.
Meminjamkan anjing seperti itu kepada orang lain tentu saja merupakan tindakan yang tidak sopan terhadap tamu tersebut.
"Kalau begitu... Aku akan mengembalikan harta yang kau tinggalkan padaku sebagai jaminan saat kau meminjam uang padaku. Apakah itu bisa berhasil?"
"Pusaka keluargaku...?"
"Tolong bantu aku. Oke?"
Sang suami merenung.
Sejujurnya, kenyataan bahwa ia meninggalkan harta karun sebagai jaminan telah tertanam bagai duri dalam hatinya sejak lama.
Namun sang suami tetap menggelengkan kepalanya.
Betapapun berharganya harta itu, adalah benar untuk menolaknya karena dia telah menerima anugerah anjing ini.
Kemudian,
"Woof!"
Anjing itu berdiri dan menggonggong sekali.
"Guk guk!"
Seolah ingin pergi bersamanya.
"Lihat? Anjing ini juga ingin ikut denganku. Aku akan mengembalikan harta karun itu, dan kau pinjamkan aku anjingnya."
Mendengar perkataan sahabatnya, sang suami memandang anjingnya.
Dengan wajah cerah dan mengibaskan ekor, anjing yang lincah itu seolah berkata, 'Jangan khawatir dan biarkan aku pergi.'
"Baiklah. Saat kau membawa harta karun itu kembali, aku akan meminjamkanmu anjing itu."
"Tidak bisakah aku mengambilnya sekarang?"
"Tidak. Kita juga butuh waktu untuk mengucapkan selamat tinggal."
Teman yang jahat itu ingin segera mengambil anjing itu, tetapi keputusan sang suami sudah bulat.
Jadi, setelah pulang ke rumah, beberapa hari kemudian sang sahabat kembali lagi dengan membawa harta yang dijadikan jaminan.
Dan begitulah, anjing itu meninggalkan pasangan itu bersama teman yang jahat itu.
- Dongeng klasik, Si Anjing yang Bersyukur.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Un. Tamasya di Arcadia berakhir dengan cukup baik.
Saya melihat Killer Queen dan Killer Hornet bersikap ramah terhadap manusia, tidak seperti monster. Hmm.
Monster yang dijinakkan oleh manusia. Yah, tidak peduli seberapa ganas dan jahatnya mereka, mereka tetap makhluk hidup pada dasarnya. Jika berbagai faktor saling tumpang tindih, mereka dapat dijinakkan seperti itu, bukan?
![](https://img.wattpad.com/cover/370506659-288-k727207.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Naga di Dunia Baru
FantasyKisah seorang manusia yang bereinkarnasi sebagai Dewa Pencipta dunia baru, dan catatan pengamatannya terhadap dunia dan kehidupan baru yang sedang berkembang. - Naga yang sudah ada sejak sebelum lahirnya peradaban manusia menjadi naga penjaga kekais...