Saya sedang bermimpi.
Mimpi dimana Ibu meninggalkanku.
"Ibu akan pergi mencari uang, jadi kamu harus menunggu dengan sabar. Mengerti?"
Sebuah kebohongan.
"Aku akan menghasilkan banyak uang dan membuat putriku hidup seperti seorang putri. Aku pasti akan kembali untukmu..."
Seorang pembohong.
"Jadi, kamu harus mendengarkan pendeta dengan baik dan tetap sehat. Mengerti?"
Mimpi di hari ketika Ibu pergi. Meninggalkan aku, seorang anak kecil, di desa pegunungan, Ibu pergi.
10 tahun. Bukan waktu yang singkat. Selama itu, Ibu tidak mengirim sepucuk surat pun.
Mungkin, dia telah melupakanku.
Melihat Ibu yang semakin menjauh, aku menangis.
Saya merasakan bahwa kita tidak akan pernah bertemu lagi.
Aku tak sanggup menanggung kenyataan bahwa satu-satunya keluargaku akan pergi. Aku menangis seperti anak kecil.
Lagipula, saya masih anak-anak.
Saat sosok Ibu menghilang dari pandangan, aku berbalik dan membuka pintu kuil.
Sebagai seorang anak kecil dan muda yang tidak dapat hidup sendiri, satu-satunya orang yang dapat saya andalkan adalah pendeta di kuil.
Ketika aku membuka pintu kuil, hal pertama yang menarik perhatianku adalah
[Grrrrr...]
Naga perak raksasa. Kepalanya.
Kakiku, yang berhadapan dengan binatang raksasa ini, membeku seperti batu.
Tak ada sedikit pun suara yang keluar dari tenggorokanku.
Seperti seekor tikus di hadapan predator ganas, saya lumpuh karena ketakutan.
Naga perak itu perlahan membuka matanya dan menatapku dengan iris keemasan.
Tatapan yang seakan-akan menembus seluruh keberadaanku. Tatapan yang membaca diriku yang lemah, yang tidak mampu meninggalkan desa kecil yang membuatku jijik.
Naga itu menatapku seolah menganggapku makhluk tak berarti, lalu perlahan membuka mulutnya.
Dan kemudian, semua yang ada di sekelilingku - pepohonan, kuil, langit dan bumi - mulai terhisap ke dalam mulut naga yang hitam pekat itu.
Dan aku pun tertelan bersama semua yang lainnya.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
[Hmm? Oh, kamu sudah bangun.]
Hal pertama yang kulihat saat membuka mataku adalah naga raksasa.
"NNN-Naga...!"
[Ya, seekor naga. Sudah lama sejak terakhir kali aku muncul dalam wujud asliku, jadi mungkin kamu sudah lupa seperti apa rupaku.]Naga itu mengeluarkan suara-suara yang tidak dapat dimengerti. Aku mencoba merangkak menjauh dari naga itu.
Tetapi.
[Jangan mencoba melarikan diri. Aku menunggumu bangun, dan sekarang kau ingin melarikan diri?]
"Ih?!"
Dalam sekejap, rantai perak seperti belenggu melilit tangan dan kakiku, membuatku tidak bisa bergerak.
"Apakah kamu akan memakanku?"
[Memakanmu?]
Naga itu menatap wajahku.
[Hehe. Kau mengatakan hal-hal yang lucu. Makhluk kecil sepertimu bahkan tidak akan bisa mengenyangkan perutku.]
![](https://img.wattpad.com/cover/370506659-288-k727207.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Naga di Dunia Baru
FantasiKisah seorang manusia yang bereinkarnasi sebagai Dewa Pencipta dunia baru, dan catatan pengamatannya terhadap dunia dan kehidupan baru yang sedang berkembang. - Naga yang sudah ada sejak sebelum lahirnya peradaban manusia menjadi naga penjaga kekais...