Rumus

17 2 2
                                    

"Guys, bagi rumus dong", pinta Satang.

"Rumus?", Pakin bingung.

Hari ini Satang tiba-tiba terbuai memori akan sesuatu yang dulu sangat dia sukai, namun dari dua pria muda yang tinggal satu kosan dengannya tidak ada yang bisa membantunya memenuhi buaiannya itu..

"Iyak, rumus. Tau gak lu?"

"Fourth, bagi rumus tuh"

"Rumus paan?", tanya Fourth.

"Rumus paan?", Pakin mengulang pertanyaan Fourth pada Satang.

"Ah, masa gak ngerti sih.. Rumus guys, rumuus"

"Iya rumus apaan dulu?", Pakin kesal.

"Itu loh yang buat masak"

"RESEP!!!!", teriak Pakin dan Fourth bersamaan di telinga Satang.

"Iya itu maksud guaaa"

"RESEP, COK, RESEP. BUKAN RUMUS!", Pakin tak habis pikir dengan sahabatnya itu.

"KAGA USAH TERIAK TERIAK", balas Satang.

"Jadi lu tau rumusnya gak?"

"Resep, bang.. Resep", jawab Fourth.

"Iyaaaa, resep.. tau gak?"

"Bang Satang mau masak apa emangnya?", tanya Fourth.

"Nasi goreng nyokap"

"EH SI PE'A. NGAJAK GELUT BENERAN LU YA?", Pakin emosi.

"Lu ngapa sih? Santai boy, santai. Lu lagi latian jadi cheerleader yak?", ucap Satang, makin membuat Pakin kesal.

"IYA! GUA LAGI LATIAN VOKAL BUAT JADI CHEERLEADER. PUAS LU?"

"Bang, udah, Bang", Fourth menenangkan Pakin.

"Lu kasih tau dah abang lu satu itu. Dia kira diantara kita ada yang bisa masak apa ya. Masak air aja gosong. Pe'a bener"

"Eh, Kin. Apa salahnya sih gua nanya? Gua kan gak tau. Kata bokap gua juga 'malu bertanya sesat di jalan'"

"Ya udah gih lu tanya bokap lu sono! Bokap lu pernah makan nasgor buatan nyokap lu kan!"

"Kalo gua bisa juga udah gua tanya daritadi"

"Ya udah sono lu tanya!"

"Gimana gua nanyanya, Pe'a. Bokap gua udah meninggal"

"Bang, gua turut berduka cita, Bang", ucap Fourth.

"Bokap gua bokap lu juga, dodol", timpal Satang sambil menjitak kepala Fourth.

"Oh iya ya. gua lupa.. sorry"

"Anak bawang diem aja deh mendingan", ucap Pakin.

"Bang, gua bukan anak bawang, Bang. Gua anak bokap nyokap gua, tapi bokap gua udah gak ada, Baaaaaaaaang.. Huhuhuuuuuuuuuuuuuuuu", tangis Fourth.

"BERISIK!", sentak Pakin dan Satang bersamaan. Membuat Fourth kaget dan berhenti menangis.

"Sumpah gua ngidam nasgor nyokap gua. Beneran gak ada yang tau resepnya?", kata Satang.

"Gua kaga pernah makan, mana gua tau rasanya kaya gimanaa", jawab Pakin.

"Rasanya enak banget, Kin!"

"Hadeuuuhh.. Ya udah, coba lu deskripsiin rasanya gimana, biar gua coba tebak resepnya"

"Nah.. Gitu kek daritadi.. Nih ya rasanya itu...................", Satang menceritakan apa yang dia rasakan dulu ketika memakan nasi goreng buatan ibunya.

"Oke.. Gua tau resepnya", ucap Pakin. Satang langsung mengambil handphonenya untuk merekam ucapan Pakin.

"Jadii.. resepnya.. lu beli nasi goreng di tukang nasi goreng depan kosan"

"Kin......"

"Ya gua mana bisa nebak resepnya kalo lu cuma cerita rasanya itu nikmat bagaikan berada di surga!"

"Ya udah, gua tanya abang nasi goreng aja rumusnya"

"Resep, Satang, Reseeeeepppp. Gua gigit juga ya lu"

"Apa bedanya sih? Sama-sama tentang ini ditambah itu jadi ini. Sama kaya Panjang kali Lebar sama dengan Tinggi"

"LUAS!!", kata Fourth dan Pakin bersamaan.

~🧑🏻‍🍳~

ASTIK (Asal Ketik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang