Satang :
"Pada suatu hari yang gelap, terbitlah matahari yang terkenal selalu mengeluh karena merasa panas dan silau. Matahari itu bekerja siang dan malam ...."Fourth :
"Siang aja, Bang. Malem tukeran shift sama Bulan"Satang :
"Matahari itu bekerja siang saja karena malam dia bertukar shift dengan Bulan. Saat matahari sudah berada di atas langit, seorang gadis muda berjalan sempoyongan karena merasa matahari terlalu panas. Lalu gadis muda itu mampir ke sebuah warung kelontong untuk membeli obat penurun panas untuk dia berikan pada Sang Matahari"Fourth :
"Emang matahari lagi sakit, Bang?"Satang :
"Ngga, kan emang matahari itu panas. Lanjut jangan?"Fourth :
"Lanjut"Satang :
"Sang gadis muda mengangkat tangannya yang menggenggam obat penurun panas tersebut tinggi-tinggi selama beberapa menit. Matanya mengernyit karena silau, keningnya berpeluh karena hawa panas. Dari kejauhan, dua orang anak yang sedang berjalan pulang setelah lelah bersekolah melongo sambil menolehkan kepala mereka pada sang gadis, memperhatikannya tanpa menghentikan langkah mereka""Suara tonggeret menemani sang gadis yang masih berjuang dengan keyakinannya, tangannya mulai pegal. Kini dia kembali sendirian, dua anak sekolah yang tadi lewat pun mungkin sudah sampai di rumahnya masing-masing menikmati makan siang yang sudah dibuatkan oleh ibu mereka masing-masing. Perlahan awan yang tertiup angin mulai muncul dan membuat langit menjadi teduh, sang gadis muda tidak lagi mengernyitkan matanya. Dia yakin obatnya manjur, dia pun menurunkan tangannya yang hampir mati rasa karena pegal lalu berjalan pulang"
Fourth :
"Matahari udah sembuh, Bang?"Satang :
"Matahari ngga sakit"Fourth :
"Oh.."Satang :
"Matahari yang sudah bekerja seharian pun merasa lelah dan mengantuk, dia lalu memanggil Bulan untuk menggantikannya. Tetapi belum waktunya bagi Bulan untuk bekerja karena ya memang belum waktunya berganti shift, jadi Bulan menolak karena dia masih sibuk berdandan dan memakai foundation untuk menutupi wajahnya yang bopeng. Dengan terpaksa Matahari bertahan untuk menyelesaikan shiftnya hari ini""Karena mulai bosan, Matahari pun memperhatikan aktivitas di bumi. Dari luar angkasa sana dia bisa melihat di planet itu banyak manusia yang sibuk melakukan kegiatannya masing-masing. Ada yang sedang bertani, ada yang sedang menghitung rumput, bahkan ada yang sedang berpura-pura menjadi ranting pohon. Ah, mungkin dia hanya sedang mabuk. Tapi ada hal lain yang lebih aneh yang tertangkap pandangan Matahari"
Fourth :
"Fot yang lagi makan bubur kacang pake nasi sama kerupuk?"Satang :
"Bukan"Fourth :
"Superman yang pake celana dalem di luar?"Satang :
(tersenyum dengan sabar seluas lautan.. lalu melanjutkan ceritanya tanpa menghiraukan celotehan Fourth)
"Matahari melihat seekor kuyang.. eh, sebuah kuyang.. eh.. seorang..
Ck! SESOSOK KUYANG.. terbang melewati atmosfer bumi tanpa arah. Matahari pun bertanya dengan suaranya yang imut, "Hei! Sedang apa kamu? Kenapa kamu terbang melewati atmosfer bumi? Apakah kamu bisa bernafas?""Si Kuyang yang kaget mendengar suara imut tersebut pun berhenti dan melayang lalu celingak-celinguk mencari sumber suara."
"Matahari berkata lagi, "Di atas sini, Yang""
Kuyang pun mendongak ke atas, dia tidak merasa silau karena matanya katarak. Dia lalu protes, "Yang.. Yang.. Sejak kapan gua jadi ayang lu?? Seenaknya aja manggil gua yang. Lu kira lu cakep apa? Lu kira gua mau sama lu? Nehi ya! Gua udah punya kakang mas poci yang setia sama gua"
"Matahari pun melongo mendengar kalimat demi kalimat yang Kuyang ucapkan, apakah otaknya habis terkikis atmosfer ketika dia melewatinya? Matahari tak habis pikir. Dia pun mengabaikan Kuyang yang masih terus protes tanpa henti hingga waktu kerjanya habis dan berganti shift dengan Bulan.. TAMAT"
~😯~
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTIK (Asal Ketik)
RandomRandom stories of Geng Bo Pokoknya random aja yang penting bahagia :D