Tabrak Lari

10 2 0
                                    

"Ayo~~ Kita ke sawah, mencari petani yang hilang~~
Dicuri genderewo dari Jakarta~~
Sore hari saat berenang~~"

Fourth sedang bersih-bersih kosan sambil bernyanyi. Sedangkan Pakin dan Satang bersantai di depan sambil minum kopi dan bermain game online.

"Ayo~~ Kita mencari Diana anak paman petani~~
Dicuri group musik dari Jakarta~~
Dirayu cincin mata jeli~~"

Di tengah-tengah menunggu game mulai, Pakin dan Satang menyimak suara nyanyian Fourth yang terdengar dari dalam.

"Boy, tu bocah atu ngapa dah?", Pakin menyenggol lengan Satang.

"Tau", jawab Satang acuh.

"Lu dengerin dah. Makin didenger liriknya makin aneh"

"Udah biasa"

"Ayo~~ Kita sekolah mencari Rano Karno yang hilang~~
Dicuri bimbingan belajar jogjakarta waktu mengajak sekolah~~"

"Boy, coba lu cek. Sapa tau badannya panas"

Nyanyian Fourth pun berhenti dan suasana menjadi hening beberapa saat, lalu tiba-tiba..

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"

Terdengar suara teriakan dari dalam. Dengan panik Satang dan Pakin meninggalkan game mereka dan langsung berlari ke dalam menuju sumber suara.

"FOOOOOOTTTT!!!!"

Satang berteriak memanggil Fourth sambil berlari mengikuti Pakin. Pakin yang sampai lebih dulu di dalam tiba-tiba berhenti ketika dirinya sampai di depan pintu kamar membuat Satang ikut berhenti di belakangnya dan menjulurkan kepalanya karena ingin melihat apa yang terjadi. Apa yang mereka temui?

Fourth berbaring di lantai dengan posisi telungkup, tidak bergerak sama sekali.

"Fot!! Lu gpp???", Satang menerobos masuk lalu memeriksa tubuh Fourth, membalikkannya hingga terlentang, mengangkat tangan lalu kakinya dan mengecek kepalanya, mencari luka. Pakin berlutut di samping Satang dan Fourth memperhatikan apa yang Satang lakukan.

Sambil berbaring, tangan Fourth bergerak lemah berusaha meraih Satang, lalu menjawab dengan suara lirih, "Gua.. korban.. tabrak lari.. Bang"

"Halah.. ditabrak angin lu?", Pakin menggeplak kepala Fourth.

"Gua ngga bohong, Bang. Tadi gua ditabrak, dan pelakunya sekarang sedang sembunyi", cerita Fourth sambil menunjuk ke bawah kasurnya lalu berpura-pura pingsan.

Satang dan Pakin menatap satu sama lain, lalu melihat ke kolong kasur dan tak menemukan apapun.

"Apaan yang nabrak lu? hantu? Masih siang begini mana ada hantu?", ucap Pakin.

"Bukan, Bang. Tadi gua ditabrak kecoa. TUH KECOANYA NONGOL BANG. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA", Fourth langsung bangun dan loncat ke atas kasur lalu meraih sapu lidi yang ada di sana dan mengibas-ngibaskannya ke arah serangga menjijikkan tersebut.

Tindakan Fourth membuat si kecoa yang tadinya hanya ingin berlari menyebrangi kamar, menjadi berhenti dan menatap ke arah sapu lidi yang Fourth pegang. Ketiga lelaki yang saat ini terpaku melihat kecoa tersebut, seketika menjadi panik karena serangga tersebut mulai mengembangkan sayapnya.. kemudian terbang..

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.. BAAAAAANG BALESIN DENDAM GUA BAAAANGG. TANGKEP DIA BAAAAAANG"

"KIN, TANGKEP, KIN!"

"LU AJA. DIA TEBANG KE ARAH LU ITU!"

"OGAAAHHH, GUA BENCI KECOAAAAA. LU AJAAAAA!"

"WAAA, JANGAN TERBANG KESINI LU KECOA SIALAN!!!"

"Mana tu serangga laknat?", tanya Satang ketika kecoa tersebut sempat tak terlihat.

"Bang, diem, Bang", ucap Fourth sambil mengendap-ngendap kearahnya lalu memukulkan sapu lidinya ke pundak Satang.

"ANJIIIRR! SAKIT PE'A!!", teriak Satang kesakitan karena pukulan sapu lidi.

"Yah, kabur, Bang. Kabur dia. Tangkep, Bang. Tangkep!!", Fourth masih terus fokus pada si kecoa yang kembali terbang ke berbagai arah.

Terjadilah kerusuhan di dalam kamar tersebut. Membuat bising yang cukup mengganggu tetangga mereka.

"Ada apa tu pak di kamar ujung?", tanya Pak RT yang kebetulan saat itu sedang berkunjung dan berbincang santai dengan pemilik kosan.

"Ah, udah biasa itu mah. Paling juga lagi simulasi gempa bumi"

~🪳~

Lagu yang dinyanyiin Fourth di awal :

ASTIK (Asal Ketik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang