Belajar Berhitung

5 1 0
                                    

"Wahai abang-abangku tercinta, Gua mau tanya dong.. Tambah, kurang, kali, bagi, mana yang dikerjain duluan?", tanya Fourth pada dua orang kakaknya.

"Tambah", jawab Satang

"Kali", jawab Pakin.

Kedua pria tersebut menjawab secara serentak tapi dengan jawaban yang berbeda, membuat Fourth melihat mereka berdua secara bergantian lalu bertanya lagi karena bingung, "Jadi tambah dulu apa kali dulu?"

"Kali", jawab Pakin dengan sangat yakin.

"Tambah dulu lah..", Satang menyahut tak ingin kalah dari Pakin.

"Yeee. Percaya sama gua, kali dulu", Pakin kembali menimpali.

"Percaya sama Tuhan, Fot, jangan sama dia. Yang harus dikerjain duluan itu tambah dulu", Satang mencoba menghasut Fourth agar tidak mendengarkan perkataan Pakin.

"Kenapa tambah?", Pakin bertanya pada Satang.

"Dimana-mana yang bagus itu harus diduluin", jawab Satang.

"Apa hubungannya tambah sama bagus? Kita lagi bahas matematika, Tang"

"Tambah tandanya apa?"

"Plus"

"Plus sama dengan positif kan?"

"Iya"

"Nah, positif itu artinya bagus, jadi tambah harus dikerjain duluan"

"Ga gitu konsepnya, ege! Kalo dalam penjumlahan itu yang harus dikerjain duluan ya perkalian, abis itu pembagian terus penambahan dan pengurangan. Biar ingetnya gampang, inget aja KABATAKU", Pakin menjelaskan.

"Wah, bener kata Bang Pakin. Itu ada di catetan gua", jawab Fourth setelah mencocokkan penjelasan Pakin dengan catatan yang dia punya.

"Kalo ada tanda kurung itu gimana, Bang?", tanya Fourth lagi.

"Udah pasti yang di luar kurung dulu yang dikerjain", Satang menjawab dengan cepat sebelum Pakin angkat bicara.

"Ngaco!", Pakin memukul kepala Satang dengan buku milik Fourth. "Apa alesan lu kali ini? Karena yang di dalem kurung udah akur jadi gak perlu diurus duluan?"

"Hm!", Satang mengangguk dengan penuh percaya diri.

"Fot, lu percaya gua apa abang lu?", tanya Pakin.

Fourth hanya menggelengkan kepalanya karena tidak tahu harus menjawab apa dan memihak pada siapa.

"Lu tu gak pernah ngajarin Fot yang bener, Kin", ucap Satang.

"Pernah kok. Gua pernah ngajarin dia kalo laper itu makan, bukan update status"

"Itu mah anak kecil juga tau"

"Kata siapa? Anak kecil kalo laper biasanya jadi nyebelin bukannya nyari makanan, apalagi anak bayi"

"Anak bayi gimana bisa makan sendiri, ege! Yang ada mah nangis"

"Ya udah kalo lu masih gak yakin, gua pernah ngajarin Fot untuk ngga nyapu subuh-subuh biar gak dikira kunti lagi nyapu"

"Ngapain juga dia bangun jam segitu terus nyapu?? Otak lu turun ke dengkul kali ya"

"Ya kan namanya ngajarin mah justru sebelum dia lakukan biar gak salah"

"Emang kagak bener! Kalo ngajarin tuh kaya gua, abis makan cuci piring sendiri, terus jangan lupa kalo punya uang lebih untuk traktir gua sebagai abangnya"

"Ngapain dia mesti nraktir lu? Unfaedah banget. Punya duit lebih mah amal, nabung.."

"Ya nraktir gua kan dapet amal juga, berbagi itu baik"

"BERISIIIKKKK!!!", teriak Fourth menghentikan perdebatan antara Satang dan Pakin.

"Dah lah, emang paling bener gua belajar sendiri", lanjutnya sambil pergi meninggalkan kedua kakaknya yang masih saja adu mulut

~😮‍💨~

ASTIK (Asal Ketik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang