"Abaaaang, Fot gak bisa tidur, abang bisa dongengin Fot ngga?", pinta Fourth kecil pada Pakin dengan bantal dan selimut ditangannya, dia berdiri di ambang pintu kamarnya menatap Pakin yang sedang main PS yang juga menatapnya bingung.
"Lu apaan dah? Minta bacain ke gua.. Biasanya juga abang lu", jawab Pakin lalu kembali mengalihkan pandangannya ke layar datar melanjutkan gamenya.
"Bang Satang kan lagi nugas, dia gak mau diganggu, kalo diganggu nanti Fot gak direstuin nikah sama Gemini"
"Buset.. Bocah ngomongin nikah.. lagian kaya yang Gemnya mau aja sama lu, cil"
"Ayo bacain, Bang. Fot gak bisa tidur, tadi denger suara kretek kretek di laci kamar, Fot takut"
"Ada cacing lagi gerogotin laci lu kali"
"Hah? Cacing emang punya mulut, Bang?"
"Gak tau, lu tanya langsung aja sama cacingnya"
"Hmph!! Ayolah bacain Fot dongeng, abaaaaang.. Pweeaaassseeee"
"Tapi gua kaga bisa ngedongeng, ege"
"Ya udah, abang cerita apaaaaaa gitu"
"Apa aja nih ya?"
Fourth kecil mengangguk dengan semangat, dia lalu mencari posisi nyaman di samping Pakin yang mematikan PS dan TV nya lalu merubah posisinya agar duduk menghadap Fourth kecil.
"Pada jaman dulu kala hiduplah seorang lelaki yang sudah mati karena tersandung polisi tidur.."
"Masih hidup apa udah mati, Bang?"
"Tadinya hidup, terus mati"
"Kasian"
"..selama lelaki tersebut hidup, dia hanya menyukai satu orang wanita yang tidak cantik tetapi baik hatinya. Hingga suatu hari dimana yang adalah hari kematiannya, si lelaki tadi sedang terburu-buru menuju sebuah tempat. Dia berlari.. berlari.. dan terus berlari.."
"Kenapa gak naik ojek aja, biar gak cape lari?"
"Kan jaman dulu belom ada motor"
"Oh.."
"Waktu lelaki itu berlari, tiba-tiba tali sandalnya lepas dan dia tersandung lalu nyebur ke got yang isinya ternyata ikan piranha punya Pak RT yang baru aja dikembaliin ke alam bebas sama Pak RT itu. Nyawanya langsung hilang saat itu juga karena ikan piranha yang kelaparan memakannya tanpa sisa. Lalu.."
"Bentar, Bang"
"Kenape?"
"Itu piranhanya gak sakit perut makan orang? Kata temen Fot di sekolah, orang itu gak boleh di makan, tapi harus diajarin biar pinter"
"Gak sakit, piranhanya kuat"
"Terus tadi katanya kesandung polisi tidur, kenapa jadi kesandung sendal?", Fourth kecil terus menyela dongeng dari Pakin membuat Pakin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
'Ni bocah ingetannya tajem juga ya, gua aja lupa apa yang gua bilang tadi', dalam hati Pakin.
"Yaaaaa intinya kan sama-sama kesandung terus mati.. Gua lanjut ya"
"Okeh"
"Sampe mana tadi?"
"Sampe dimakan ikan"
"Ohh... Setelah dimakan ikan, arwah dari si lelaki itu terbang tinggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii sekali, sampe nembus awan dan akhirnya ketemu sama bidadari di bulan"
"Fot juga mau terbang, Baaaaaang"
"Ssstttt. diem dulu napee.. Lu motong cerita gua mulu tar kaga selesai-selesai ceritanya"
"Iya maap...", ucap Fourth kecil dengan cengiran kuda diwajahnya, membiarkan Pakin melanjutkan ceritanya.
"Di Bulan, pas para bidadari melihat si lelaki mereka langsung kabur dan ngumpet, karena takut, alhasil ketua mereka langsung berhadapan dengan si lelaki dan menendangnya pergi dari sana dengan kekuatan super"
"Dengan kekuatan bulan, akan menghukummu!", ucap Fourth tiba-tiba sambil berpose ala Sailormoon. Pakin reflek membungkam mulut Fourth kecil dengan tangannya yang besar, gemas karena selalu saja ceritanya disela.
"Bwang, jgna duitwutopn mwulut pwooottt", Fourth kecil berontak berusaha melepaskan bungkaman pada mulutnya.
"Diem ga lu? Atau gua lemparin lu ke kolam piranha!"
Fourth kecil tiba-tiba menjadi tenang karena dia tak mau dimakan oleh ikan jahat yang ada di cerita Pakin. Setelah benar-benar tenang, Pakin hendak melanjutkan ceritanya, tetapi dia berubah pikiran.
"Dah ah, males gua lanjutnya, udah gak mood!", ucap Pakin memutar tubuhnya sedikit hingga tak lagi menghadap Fourth kecil, membuat Fourth kembali merengek.
"Maapin Fot, Bang Pakin. Fot janji gak nakal lagi. Ayo diterusin ceritanya. Terus abis ditendang gimana? Baaaang......"
"Kaga tau gua!"
"Ih, Bang Pakin gituuu.. Abis ditendang gimanaaa? Hidup lagi?"
"Ga taauuuuu!"
"Fot pengen tau, Baaaaaang"
"BERISIK BANGET LU PADA! TUGAS GUA BELOM KELAR", protes Satang yang tiba-tiba keluar dari kamarnya sambil membawa bantal dan melempar bantal tersebut ke arah Pakin dan Fourth membuat dua oknum ini berhamburan dan menghindari amukan Satang.
~🐟~
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTIK (Asal Ketik)
RandomRandom stories of Geng Bo Pokoknya random aja yang penting bahagia :D