2. Sahabat

33 17 1
                                    

"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitupun sebaliknya sekian lama berpisah akhirnya dipertemukan kembali dengan versi yang lebih baik"

Nadziya Almaera Althafunnisa

*****

Langit tampak cerah hari ini secerah hati para wisudawan dan wisudawati, terik matahari membuat semua orang enggan beraktivitas di luar namun demi sebuah pekerjaan menuntut mereka menerjang teriknya matahari.

Setelah acara wisuda selesai Ziya dan Mamahnya pergi ke Gedung utama Universitas  untuk berfoto bersama dengan menunjukkan ijazah yang telah ia dapat.

Dari kejauhan dua orang pria memakai seragam loreng dan kemeja merah yang dibalut jas hitam terlihat sedang memperhatikan Ziya dan Linda yang sedang berfoto. Pria berseragam loreng tampak membawa sebuah buket bunga yang ia pegang dibelakang tubuh kekarnya.

Wajah mereka tertutup masker hitam hanya menampakkan kedua mata tajamnya. Tak berselang lama mereka datang menghampiri Ziya dan Linda.

"Assalamu'alaikum Tante.."salam mereka sesampainya di dekat Ziya dan Linda

"Wa'alaikumussalam.."jawab Ziya dan Linda mengalihkan pandangannya ke sumber suara dengan menatap penuh tanda tanya. Siapa dua pria yang ada didepannya ini?

Mereka berdua mengulurkan tangannya hendak bersalaman. Linda menerima uluran tangan mereka secara bergantian lalu kedua pria itu membawa punggung tangan Mamah Linda ke depan bibirnya yang tertutup masker lalu menciumnya.

"Gimana kabarnya Tante?" Tanya pria yang memakai jas hitam setelah berjabat tangan.

"Alhamdulillah sehat, kalian siapa ya?" Tanya Linda penasaran.

Lantas kemudian dengan perlahan mereka membuka masker yang menutupi wajah gantengnyya.

"Saya Hafiz Tante, temen Ziya" jawab pria berseragam loreng

"Saya Alka Tante, temen Ziya juga"

"Kak Hafiz, Kak Alka"ucap Ziya sesaat setelah melihat sosok wajah kedua pria di balik masker. Sosok yang dulu selalu ada untuknya.

"Oalah ternyata nak Hafiz sama nak Alka, kalian apa kabar? sudah lama Tante tidak lihat kalian sejak kalian lulus kuliah"

"Alhamdulillah Tan kita baik, malah sangat baik karena kita bisa ketemu lagi sama perempuan yang sudah lama kami rindukan" jawab Hafiz yang ceplas ceplos membuat Linda tersenyum sedangkan Ziya, ia menahan senyum.

"Selamat atas gelar sarjana keperawatannya dan predikat wisudawati terbaik Ziya, semoga ilmu yang kamu dapat bisa bermanfaat untuk orang lain dan calon anak-anak kita kelak" Ujar pria bernama Hafiz tanpa malu.

Detik berikutnya Hafiz memberikan sebuah buket bunga yang sedari tadi ia sembunyikan di balik tubuhnya yang kekar kemudian Ziya menerimanya.

Hati Ziya berdesir, jantungnya berdetak di atas batas normal dan pipinya memerah bak kepiting rebus mendengar ucapan dan perlakuan Hafiz yang berdiri di hadapannya.

Hafiz yang satu tahun terakhir menghilang tanpa kabar dan sekarang berdiri dihadapannya dengan tampilan yang berbeda dengan memakai seragam impiannya.

"Terimakasih Kak Hafiz sudah menepati janji untuk datang di hari wisudaku"

"Selamat atas gelas sarjananya Ziya, semoga ilmu yang didapat bisa bermanfaat untuk semua orang" ucap Alka seraya memberikan buket boneka.

"Makasih kak Alka sudah meluangkan waktu untuk datang di wisudaku, aamiin makasih doa nya kak"

Perisai HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang