Song Mingi [⚠mpreg]

75 9 0
                                    

Dalam komunitas mereka, aturan tak tertulis mengenai hubungan antara sesama Alpha begitu kuat dan tak terbantahkan.

Para Alpha diharapkan untuk memilih pasangan Omega untuk melanjutkan garis keturunan dan memperkuat kawanan.

Namun, Mingi dan Jongho tak bisa mengabaikan perasaan mereka yang semakin dalam satu sama lain.

Hubungan mereka dimulai sebagai rahasia, tersembunyi dari mata para tetua dan anggota kawanan lainnya. Setiap kali rut tiba, mereka berdua akan menyelinap ke tempat terpencil di hutan untuk bersama.

Suatu malam, di tengah rut yang kuat, Mingi dan Jongho bertemu di tempat rahasia mereka di hutan. Malam itu dingin, tetapi tubuh mereka memanas karena keinginan yang tak terbendung.

"Jongho, kau yakin kita harus terus seperti ini?" tanya Mingi, suaranya bergetar oleh gairah dan sedikit kekhawatiran.

Jongho menatapnya dengan mata yang penuh cinta. "Aku yakin, Mingi. Aku tidak peduli apa yang dikatakan oleh kawanan. Aku hanya peduli padamu."

Mereka saling mendekat, merasakan kehangatan satu sama lain dalam pelukan yang intens. Mereka tahu bahwa cinta mereka adalah cinta terlarang, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka tidak bisa menghindari perasaan ini.

Hubungan mereka akhirnya terungkap saat salah satu anggota kawanan memergoki mereka. Berita ini menyebar cepat, dan para tetua segera memanggil Mingi dan Jongho untuk menghadap.

"Mingi, Jongho, apa yang kalian lakukan adalah melanggar aturan kita," kata salah satu tetua dengan nada tegas. "Sesama Alpha tidak bisa menghasilkan keturunan. Kalian seharusnya tahu itu."

Jongho berdiri tegak, tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan. "Kami tahu, tetapi cinta kami bukan sesuatu yang bisa diatur oleh aturan."

Tetua lain menggelengkan kepala. "Ini bukan tentang cinta. Ini tentang masa depan kawanan. Kalian harus mengakhiri hubungan ini."

Mingi menggenggam tangan Jongho dengan erat. "Kami tidak akan menyerah. Kami akan terus bersama, apapun yang terjadi."

Beberapa bulan setelah konfrontasi dengan para tetua, keanehan mulai terjadi pada Jongho. Perutnya mulai membesar, perlahan tapi pasti. Awalnya, Jongho mengira itu adalah masalah kesehatan, tetapi setelah memeriksakan diri ke tabib kawanan, kebenaran yang mengejutkan terungkap.

"Jongho, kau... hamil," kata tabib dengan suara bergetar. "Ini tidak mungkin. Kau adalah Alpha."

Mingi yang berdiri di sampingnya terperangah. "Bagaimana mungkin?"

Tabib itu hanya bisa menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu. Ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Kehamilan Jongho menjadi topik pembicaraan di seluruh kawanan. Perutnya tumbuh dengan cepat, dan di trimester akhir, ukurannya jauh melebihi baby bump Omega sembilan bulan. Jongho merasa berat dan sulit bergerak, tetapi dukungan Mingi memberinya kekuatan.

Suatu malam, saat Jongho sedang beristirahat di pondok mereka, Mingi duduk di sampingnya, mengelus perutnya yang besar dengan lembut.

"Apa yang kau pikirkan, Jongho?" tanya Mingi lembut.

Jongho menatap Mingi dengan mata penuh cinta dan keteguhan. "Aku merasa aneh dan luar biasa pada saat yang sama. Aku tahu ini sulit dipercaya, tapi aku merasa kita telah ditakdirkan untuk ini."

Ketika hari persalinan tiba, kawanan berkumpul di sekitar pondok mereka, penasaran dan cemas. Jongho mengalami rasa sakit yang luar biasa, tetapi dengan bantuan tabib dan dukungan Mingi, dia mampu melalui proses persalinan yang panjang dan melelahkan.

Sweet William 🏵 bottom!Jongho [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang